SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO – Pasar rumah murah di Soloraya cenderung bergeser ke wilayah Sukoharjo terutama wilayah yang berdekatan dengan Solo.

Rumah tapak dengan harga tak terlalu mahal tersebut ada di wilayah Gentanraya, Mayang, dan sekitar Stasiun Gawok. Wilayah Kecamatan Gatak laris manis diburu konsumen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Minimnya lahan kosong disusul mahalnya harga tanah dan rumah di Solo membuat para konsumen berpikir beribu kali jika berniat membeli rumah di Kota Bengawan.

Kini, hampir sebagian besar konsumen berburu properti di sejumlah lokasi di Sukoharjo yang lokasinya tak terlaluah  jauh dari Kota Solo.

Para pegawai kantoran atau karyawan perusahaan yang bekerja di Solo mengincar rumah yang lokasinya tak terlalu jauh dari kantor.

Mereka mengincar rumah di sekitar Gentanraya di wilayah Kecamatan Baki, Sukoharjo. Wilayah Gentanraya terdiri atas sejumlah desa di wilayah Baki seperti Desa Gentan, Purbayan, Siwal, dan Duwet.

Seorang agen real estate dari Rumah Murah Solo, Budi mengatakan penjualan rumah tapak di wilayah Sukoharjo lebih cepat laku dibanding Colomadu, Karanganyar atau Boyolali.

Segmentasi properti di Colomadu, Karanganyar didominasi menengah ke atas lantaran harga tanah yang cukup tinggi.

“Harga tanah di wilayah Colomadu sudah di atas Rp3 juta per meter persegi. Apalagi, tanah kosong di sekitar lokasi rumah Pak Joko Widodo (Jokowi) pemberian negara. Jadi, segmentasi konsumen sudah menengah ke atas,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (9/6/2023).

Kalangan masyarakat menengah ke bawah lantas berburu properti di wilayah Sukoharjo yang harga tanahnya relatif terjangkau.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak bermunculan perumahan baru di wilayah Desa Duwet dan Desa Siwal, Kecamatan Baki. Harga rumah baru dibanderol di kisaran Rp200 juta-Rp300 juta.

Selain Gentanraya, properti baru di wilayah Mayang, Kecamatan Gatak juga paling diburu konsumen. Harganya, cenderung lebih mahal meski marginnya tak terlalu besar.

“Lokasi Mayang ini kan pertemuan antara Kartasura dengan Gentanraya. Mau pergi ke Kartasura dekat, mau ke Gentanraya juga tak terlalu jauh. Jadi rumah baru di sana juga banyak yang mengincar,” papar dia.

Terkini, lanjut Budi, lokasi rumah baru yang paling diminati konsumen di sekitar Stasiun Gawok, Kecamatan Gatak. Para developer menangkap peluang bisnis dengan membangun proyek perumahan di sekitar stasiun.

Hal ini menyusul ramainya aktivitas ekonomi lantaran Stasiun Gawok merupakan salah satu stasiun pemberhentian KRL Solo-Jogja.

Perumahan-perumahan baru bermunculan di wilayah Desa Trangsan, Desa Trosemi dan Desa Luwang.

“Saya punya tiga perumahan di sekitar Stasiun Gawok. Habis tak tersisa. Para konsumen ini sering bepergian ke Jogja menggunakan KRL. Aksesnya lebih mudah dan cepat dari stasiun,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya