SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA – Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Deddy Mizwar menyayangkan peristiwa penghadangan oleh pendukung Prabowo Subianto terhadap Ma’ruf Amin di Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Menurut Deddy, tak sepantasnya seorang ulama diperlakukan seperti itu.

“Bayangkan, ulama yang coba kita agungkan, kita hormati, kita angkat, sampai di-bully juga,” kata Deddy, dalam diskusi Gerakan Tangkal Fitnah, di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, sebagamana dilansir Detik.com, Kamis (4/4/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kemarin Pak Kiai Ma’ruf mau ziarah di Madura, diprotes. Bagaimana ini, dihadang. Sampai batal. Bayangkan begitu rusaknya akhlak di beberapa tempat. Akibat apa? Akibat hoax,” imbuh dia.

Politikus Demokrat itu menilai aksi penghadangan terhadap Ma’ruf menunjukkan rusaknya akhlak manusia akibat terpapar hoax. Sehingga, membabi buta menyerang orang yang seharusnya dihormati.

“Bagi orang yang mau berpikir sedikit saja dan sedikit ada rasa keimanan di dalam dirinya, sebetulnya ini selesai untuk menangkal (hoax) itu. Ulama yang sangat kita hormati dibegitukan ini tanda-tanda akhir zaman jangan-jangan ya,” kata eks Wagub Jawa Barat itu

“Dari adab bayangkan, dampak dari hoax pemimpin yang harus dihormati dalam kaidah-kaidah Islam itu,” imbuh Deddy.

Penghadangan Ma’ruf terjadi pada Senin (1/4) saat hendak berziarah ke makan kakek buyutnya, KH Zuhro, di Desa Jambringan. Mobil yang ditumpanginya tertahan sebelum sampai ke lokasi haul. Di lokasi juga terdengar teriakan massa yang menyebut nama Prabowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya