SOLOPOS.COM - Deddy Corbuzier. (Istimewa/Youtube)

Deddy Corbuzier menjelaskan maksud berbuka dengan makanan manis yang selama ini salah kaprah.

Solopos.com, SOLO – Selama ini, kebanyakan orang Islam yang menjalankan puasa memilih berbuka dengan makanan manis seperti kolak serta es buah. Berbuka puasa dengan makanan manis memang sanngat dianjurkan oleh Nabi Muhammad, tapi bukan makanan seperti itu yang dimaksud.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Melalui vlog terbarunya, Deddy Corbuzier menjelaskan jika mengonsumsi makanan manis seperti kolak dan es sirup saat berbuka puasa adalah kebiasaan yang salah. Meski tidak beragama Islam, Deddy ternyata menjalankan puasa dalam metode diet yang dijalaninya.

“Saya di sini berbicara puasa secara umum, tidak merujuk pada agama tertentu. Karena memang puasa memiliki banyak manfaat. Saya juga menjalankan puasa hampir setiap hari di diet OCD (Obsessive Corbuzier’s Diet) saya. Tapi saya tidak berbuka dengan yang manis karena berbahaya bagi tubuh saya dan Anda,” tutur Deddy pada video yang diunggah, Senin (5/6/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Deddy merasa bingung sekaligus prihatin dengan kebiasaan berbuka dengan makanan manis yang dilakukan teman-teman muslimnya. Sebab, sejauh pengetahuannya tentang kesehatan, mengonsumsi makanan manis saat berbuka justru berbahaya bagi tubuh.

Guna menjawab rasa penasarannya, Deddy lantas menghubungi ulama kondang yang merupakan teman baiknya, Ustaz Wijayanto. Dalam pembicaraan itu, ia menanyakan apa maksud dari slogan berbuka dengan yang manis.

“Di puasa muslim itu berbuka puasa dengan yang manis itu benar atau salah sih ustaz?” tanya Deddy.

“Enggak, yang betul dengan buah manis yang belum disentuh api. Maksudnya bukan gorengan. Makanya dulu kurma, makanya Rasulullah dulu pakai kurma. Tapi kalau sekarang ya buah apa saja yang penting manis. Aslinya dengan buah-buahan yang belum disentuh api, maksudnya bukan masakan, alias yang masih fresh,” jawab Wijayanto.

Berdasarkan jawaban itu, Deddy akhirnya mengerti slogan berbuka dengan yang manis itu dibuat untuk mempromosikan suatu produk makanan. Sebab, Ustaz Wijayanto dengan jelas menerangkan buka puasa yang baik adalah dengan mengonsumsi buah-buahan segar, bukan kolak, es buah, atau makanan manis lain yang merupakan hasil olahan tangan manusia.

“Buah-buahan manis seperti kurma memang sangat baik untuk tubuh. Sebab, kurma mengandung karbohidrat kompleks yang sangat diperlukan sebagai sumber energi. Sementara makanan manis hasil olahan justru akan membuat tubuh membengkak,” terang Deddy.

Saat berbuka puasa, seseorang harus mengonsumsi makanan yang mengandung indeks glikemik rendah, seperti kurma. Sebab, makanan berindeks glikemik rendah akan dicerna dalam waktu lama yang membuat tubuh lebih kenyang.

“Kurma berindeks glikemik rendah, jadi akan lebih lama dicerna. Sementara makanan manis seperti kue, cokelat, sirup, dan lainnya berindeks glikemik tinggi. Semua makanan itu akan meningkatkan kadar insulin secara drastis yang kemudian ditimbun dalam tubuh menjadi lemak. Alhasil, lama kelamaan tubuh akan membengkak,” tegas Deddy.

Sebagai penutup, Deddy menegaskan tidak ada yang salah pada slogan berbuka dengan yang manis asal pilihan makanannya tepat.

“Jadi berbuka dengan yang manis benar, kalau karbohidratnya adalah kompleks, atau segala sesuatu manis tapi dari ciptaan Tuhan, bukan buatan manusia. Saya tidak bilang Anda dibohongi dengan ajaran agama apapun, tapi mungkin Anda dibohongi dengan iklan,” tutup dia.

Penjelasan Deddy dalam video tersebut membuka pikiran warganet yang salah terka tentang slogan tersebut. Mereka lantas mengucapkan terima kasih dan mendoakan Deddy agar selalu bahagia dan menginspirasi.

“Sumpah hebat banget ini kata-katanya. Dia menjelaskan semuanya dengan sederhana sehingga mudah dipahami. Sempat berpikir berbuka dengan yang manis maksudnya gimana. Ternyata ini maksudnya, terima kasih om,” tulis Teguh Firmansyah.

“Baru lihat Youtube-nya om Deddy. Bagus ini meluruskan asumsi yang selama ini salah. Dia menjelaskan tanpa kepentingan apapun, sajian ilmunya sangat mengispirasi, terima kasih,” sambung imam dwi putranto.

“Ketika om Deddy yang non-muslim tapi punya pengetahuan lebih banyak tentang Isalam. Keren om, semoga selalu sehat agar bisa terus memberi inspirasi,” lanjut Mohamad Sahrul.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya