SOLOPOS.COM - Kondisi selokan mataram di wilayah Tirtoadi, Mlati, Rabu (23/8/2017). (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

Debit air selokan Mataram menurun sekitar 3 meter kubik perdetik dari kondisi normal

 

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Harianjogja.com, SLEMAN– Debit air selokan Mataram menurun sekitar 3 meter kubik perdetik dari kondisi normal. Kondisi tersebut masih belum masuk taraf mengkawatirkan.

Petugas Pengamatan Selokan Mataram I Suparno mengatakan, normalnya debit air di selokan tersebut 15 meter kubik/detik. Namun selama musim kemarau ini hanya terjadi penurunan  3 meter kubik/detik. “Biasanya 15 kubik saat ini hanya 13 kubik saja,” katanya kepada Harianjogja.com, Jumat (8/9/2017).

Menurutnya penurunan debit air tersebut masih dinilai wajar. Sebab jika terjadi kemarau panjang biasanya debit air turun antara 9-10 kubik perdetik. Kondisi tersebut baru dikatakan mengkawatirkan untuk lahan pertanian.

Selokan sepanjang 31,5 km itu selama ini menjadi sumber pengairan bagi lahan pertanian mulai daei wilayah Moyudan, Seyegan, Mlati hingga Kalasan dan Prambanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya