SOLOPOS.COM - Direktur PDAM Tirta Lawu Karanganyar, Prihanto (berbaju putih), meninjau tempat produksi es kristal dengan brand Ice Crystal Tirta Lawu, Kamis (25/2/2022). (Solopos.com-Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Debit air yang disalurkan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Lawu Karanganyar ke rumah penduduk mulai berkurang alias ngitir. Musim kemarau menjadi penyebab.

Direktur Utama (Dirut) PUDAM Tirta Lawu Karanganyar, Prihanto, mengatakan pelanggan yang terkenda dampak berkurangnya debit air ini adalah mereka yang berada di Kecamatan Gondangrejo sisi barat. Begitu pula dengan pelanggan PUDAM di wilayah Jaten dan Ngringo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Di daerah-daerah itu penduduknya padat. Jadi mohon maaf aliran airnya pada musim kemarau ini sering ngitir,” kata Prihanto kepada Solopos.com, Senin (8/8/2022).

Ia mengimbau kepada pelanggan di wilayah tersebut untuk menyiapkan tandon air untuk antisipasi sewaktu-waktu air PUDAM tak mengalir. Kondisi air biasanya ngitir saat jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari. Di jam tersebut penggunaan tinggi sehingga mengalami hambatan suplai air ke pelanggan.

“Kami siapkan tiga unit mobil tangki yang siap sewaktu-waktu didistribusikan air bersih ke wilayah jika layanan air PUDAM tidak mengalir,” katanya.

Baca Juga: Dinginnya Bikin Ngilu, PUDAM Tirta Lawu Gelar Lomba Makan Es Batu

Saat ini, PUDAM Tirta Lawu mengandalkan pasokan air 14 sumber untuk menyuplai kebutuhan agi 69.000 pelanggan. Karena memasuki musim kemarau, debit air dari sejumlah sumber itu juga berkurang. Prihanto mengklaim pengurangan debit itu tak signifikan sehingga belum diperlukan sumber air baru baik dari embung maupun waduk.

Warga Ngringo, Ulfa H. mengeluhkan kondisi air PUDAM yang mengalir tak lancar belakang ini. Terutama di saat pagi dan sore hari yang mengalir ngitir.

Banter e nek tengah malam thok [airnya mengalir deras saat tengah malam saja]. Tiap malam semua ember harus diisi penuh,” katanya.

Dia mengaku baru bisa mencuci pakaian menggunakan mesin cuci saat malam hari. Jika pagi dan sore hari, air tak mampu mengalir ke mesin cuci.

Baca Juga: Mantap! Inovasi Bisnis Es Batu PDAM Karanganyar Dilirik Pemkab Sleman

Pada bagian lain, Prihanto optimistis target setoran pendapatan asli daerah (PAD) yang ditetapkan sebesar Rp3,1 miliar dapat terpenuhi. Hingga pertengahan semester pertama, telah tercapai sekitar 50% pendapatan dari taregt. Target lainnya berupa penambahan sambungan rumah (SR) telah mencapai 2.300 dari target 2.500 pelanggan.

“Melihat kondisi kinerja perusahaan yang terus membaik, kami optimistis diakhir tahun seluruh target tercapai,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya