SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Lutfiyah/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Lutfiyah/JIBI/SOLOPOS)

SUKOHARJO—Debit air yang tertampung di fasilitas Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa Karangmojo, Kecamatan Weru, Sukoharjo, mengalami penyusutan. Akibatnya sebagian warga tidak mendapatkan kebutuhan air.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa (Kades) Karangmojo, Haryadi, Minggu (16/9/2012) mengatakan debit air di empat fasilitas Pamsimas desa tersebut terus mengalami penyusutan sejak 2005 lalu. Menurut Haryadi, penyusutan itu terjadi sejak terjadi gempa tektonik tujuh tahun silam.

“Penurunannya sangat drastis. Bahkan ada fasilitas pamsimas yang sama sekali tak digunakan karena tidak ada air.”

Kemungkinan, kata dia, penurunan debit air itu terjadi lantaran sumber-sumber air di desa tersebut tersumbat dan menyempit. Penyumbatan dan penyempitan itu terjadi karena adanya gerakan bebatuan di dalam tanah. “Jadi memang masalah air bersih ini menjadi masalah yang luar biasa selama bertahun-tahun,” ungkapnya.

Ia menguraikan terdapat empat titik yang dipasangi fasilitas penampungan air dari program Pamsimas, debit airnya mengalami penyusutan. Pamsimas di Dukuh Semak yang dulu bisa mengairi untuk 180 keluarga, kini hanya bisa mengairi untuk 30 keluarga. Pamsimas di Dukuh Ngadisari yang dulu bisa mengairi 80 keluarga, kini mati total dan tidak ada air yang mengalir.

Pamsimas di Dukuh Kalisonggo yang dulu bisa mengairi untuk 60 keluarga, kini hanya mampu mengairi bagi 30 keluarga. Sedangkan pamsimas di Dukuh Putuk yang dulu bisa mengairi untuk 25 keluarga, sekarang hanya untuk 15 keluarga.

Ia sudah melayangkan surat kepada pemda untuk meminta bantuan pembuatan sumur artesis. Tapi bantuan yang turun baru untuk pembuatan satu sumur artesis. Sedangkan untuk pembuatan tiga sumur yang sama di tiga lokasi, belum terealisasi. Menurutnya, di Karangmojo ada beberapa sumber air namun sumber air itu tidak mencukupi untuk dikonsumsi semua warga.

“Sekarang ini dua hari sekali Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sukoharjo mengirimkan delapan tangki air ke desa. Jumlah itu sebenarnya masih kurang untuk dikonsumsi warga,” terang Haryadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya