SOLOPOS.COM - Tangkapan layar ketika gazebo di salah satu objek wisata sepanjang Kali Pusur, Kecamatan Polanharjo hanyut dan rusak diterjang arus sungai, Minggu (7/3/2021) sore. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN – Debit air Kali Pusur yang meningkat drastis merusak fasilitas sejumlah objek wisata di wilayah Kecamatan Polanharjo, Klaten, Minggu (7/3/2021) sore. Tak ada korban jiwa akibat kejadian itu.

Peningkatan debit air itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Derasnya arus sungai ditambah volume air yang meningkat drastis membuat beberapa fasilitas objek wisata air yang berada di sepanjang Kali Pusur rusak. Kondisi itu seperti di objek wisata River Tubing Pusur Adventure (RTPA), River Moon serta Taman Banyu Gemblinding.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pegiat Komunitas RTPA, Aris Wardoyo, membenarkan kejadian tersebut. Diperkirakan peningkatan debit air itu terjadi setelah wilayah hulu Kali Pusur di Kecamatan Tulung, Klaten dan Boyolali diguyur hujan deras. “Kalau di wilayah kami hujan mulai sekitar pukul 13.00 WIB,” kata Aris saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu.

Baca Juga: Bukan 25-30 Tahun, Mayoritas Anak Muda Indonesia Menikah di Usia Ini

Aris memastikan peristiwa itu tak sampai menimbulkan korban jiwa. Saat peristiwa terjadi, para pengunjung sudah pulang. Namun, ada kerusakan infrastruktur pendukung wisata seperti satu gazebo di tepi sungai yang hanyut terbawa arus serta paving jalan setapak pemisah bantaran sungai dengan pengunjung sungai.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Hanya kerusakan infrastruktur. Sebenarnya saat peristiwa itu terjadi teman-teman masih melakukan beres-beres tempat wisata kebetulan sudah sore dan sudah selesai [pengunjung pulang]. sehingga tidak ada korban jiwa,” kata Aris.

Aris juga menjelaskan kenaikan debit air Kali Pusur Klaten itu tak sampai meluap ke permukiman. “Karakter Kali Pusur itu agak ke dalam sehingga masih banyak ruang untuk tampungan air sehingga tidak sampai ke kampung. Banjir bandang ini setahu saya 40 tahun tinggal di sini baru kali ini terjadi,” kata dia.

Tak Ada Korban Jiwa

Camat Polanharjo, Joko Handoyo, menjelaskan gazebo di objek wisata River Moon hanyut terbawa arus sungai. Sementara, gazebo serta musala di Taman Banyu Gemblinding rusak. Dipastikan tak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut. “Sementara sore sampai malam ini belum ada penanganan dikarenakan air masih lumayan deras. Untuk besok akan dilakukan pembersihan,” kata Joko.

Pegiat Komunitas Sekolah Sungai Klaten, Arif Fuad Hidayah, mengatakan dari informasi yang dia terima peningkatan drastis debit Kali Pusur itu merusakkan gazebo serta menghanyutkan beberapa peralatan seperti pelampung.

Baca Juga: Bukan Jogja atau Jakarta, Mahasiswa Paling Banyak Ada di Daerah Ini

“Tidak ada korban jiwa. Saat kejadian pengunjung sudah naik semua sehingga sudah aman. Ini menjadi perhatian bagi kami karena cukup banyak kegiatan wisata di sepanjang alur Kali Pusur. Untuk pengelola wisata diimbau memperhatikan betul kondisi cuaca seperti saat ini ketika terjadi hujan ekstrem. Sebaiknya ada sistem informasi semacam EWS perpaduan antara Klaten dan Boyolali untuk mengurangi potensi itu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya