SOLOPOS.COM - Tangkapan layar livestreaming Debat Publik Pilkada Sragen, Kamis (19/11/2020). (Youtube RBTV)

Solopos.com, SRAGEN -- Pasangan calon tunggal dalam Pilkada Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto, menekankan pentingnya pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam menggairahkan sektor perekomian di Bumi Sukowati.

Hal itu diungkapkan Yuni menanggapi pertanyaan dari panelis dalam Debat Publik Pendalaman Visi dan Misi Calon Bupati-Calon Wakil Bupati di Gedung Sasana Manggala Sukowati Sragen, Kamis (19/11/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelumnya, panelis yang merupakan pakar di sektor publik  Atwal Arifin menguraikan pertumbuhan ekonomi di masa pandemi tertekan hingga minus 3 secara nasional di kuartal III.

Menurutnya, Sragen tak lepas dari tekanan tersebut, pertumbuhan ekonomi turun karena daya beli turun, produktivitas rendah. Berdasarkan penelitian APBD, kata Atwal, berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.

"Bagaimana strategi yang akan diterapkan dalam mengelola APBD agar efektif menaikkan pertumbuhan ekonomi," tanya Atwal yang juga Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS.

Efektif dan Bisa Dipertanggungjawabkan

Yuni menjawab dalam mengelola APBD akan memperhatikan money follow program bukan money follow function. Uang, menurutnya, diarahkan untuk program efektif, tepercaya, dan bisa dipertanggungjawabkan.

"Kami fokus stimulus ekonomi bagi warga khususnya UMKM. Kami anggarkan Rp10 miliar per tahun nantinya untuk pelatihan, pendidikan dan modal untuk UMKM dan startup. Dan kita menginisiasi pertumbuhan ekonomis kreatif," kata Yuni.

Dia juga melakuan digitalisasi pengelolaan APBD di mana semua SKPD terintegrasi dengan IT. Selain itu, mengoptimalkan peran Inspektorat untuk mengelola APBD yang tepat sasaran.

Kemudian, Atwal menambahkan pemerintah sebagai fungsi belanja, sering kali tidak bisa menaikkan peryumbuhan ekonomi karena proyek pembelian bahan dari luar Sragen sehingga ekonomi mandek. Dia pun meminta tanggapan soal itu dari Yuni-Suroto.

Yuni menjawab pengelolaan dana desa akan difokuskan untuk program padat karya, belanja sendiri di desa, dan kemudian masyarakat sendiri yang mengerjakan.

Pihaknya juga akan terus menggali pendapatan asli daerah dari sektor industri kreatif dan pariwisata. Misalnya dengan terlebih dahulu memperbaiki akses menuju Museum Sangiran, Gunung Kemukus, maupun Pemandian Bayanan, serta menumbuhkan desa one village one product.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya