Solopos.com, SOLO -- Debat Publik Pemilihan Wali Kota Solo 2020, Jumat (6/11/2020), masuk sesi tanya jawab. FX Supardjo Calon Wakil Wali Kota Solo nomor urut 2 bertanya soal definisi kaum milenial.
Cawawali Solo Teguh Prakosa Sebut Milenial Berusia 16-27 Tahun, Benarkah?
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
"Kita tahu masyarakat solo tidak hanya milenial, dewasa juga banyak. Yang bagaimana yang disebut kaum milenial," tanya Suparjo.
Calon Wakil Wali Kota Solo pasangan Gibran Rakabuming Raka, Teguh Prakosa, lantas memberi penjelasan. Menurutnya kaum milenial adalah mereka yang berada di usia 16 hingga 27 tahun.
"Jadi kalau anak-anak ini lulus SMA, SMK, atau bahkan dalam rangka selesai kuliah, ini harus diberi skill, dan pekerjaan. Agar dia tidak ke pergaulan bebas narkoba, ini menjadi tantangan kita semua," katanya.
Menanggapi pernyataan Teguh, Calon Wali Kota Solo, Bagyo Wahyono menyebut pihaknya tak mengelompokkan milenial sebagaimana yang disebut Teguh.
Debat Pilkada Solo: Saat Gibran Singgung Tatanan Global, Bagyo Fokus ke Pakaian Adat
Bagyo menginginkan milenial yang menjunjung adat istiadat dan tata krama. "Kita akan berikan pelatihan, iya, tapi kita juga akan ajarkan tata krama. Milenial yang memiliki tata krama yang akan diciptakan Bajo" katanya.
Menanggapi sanggahan Bagyo, Teguh mengatakan pentingnya pendidikan karakter. "Kita akan menanamkan pendidikan karakter mulai dari SD. Kota solo jangan kehilangan jati diri sebagai kota budaya," katanya.
Disinggung Gibran di Debat Pilkada Solo, Apa Itu Wellness Tourism?
Teguh juga memastikan soal kekhawatiran milenial tidak unggah ungguh akan diatasi dengan pendidikan karakter.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
