SOLOPOS.COM - Tiga pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Klaten mengikuti debat publik mengangkat tema Pengembangan Layanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat yang digelar KPU Klaten di Al Hakiim Convention Hall, Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, Jumat (20/11/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN -- Debat I paslon peserta Pilkada 2020 yang diselenggarakan KPU Klaten di Gedung Al Hakim Convention Hall, Klaten, Jumat (20/11/2020) malam, diwarnai insiden mik mati.

Paslon nomor urut 2, One Krisnata-Muhammad Fajri (ORI) merasa sangat dirugikan atas kejadian tersebut, sementara paslon nomor urut 3, Arif Budiyono (ABY)-Harjanta (HJT) meminta hal itu segera dievaluasi ke depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan pantauan Solopos.com, pelaksanaan debat I di Pilkada Klaten tahun 2020 diikuti tiga paslon. Selain paslon ORI dan ABY-HJT, debat tersebut juga diikuti paslon nomor urut 1, Sri Mulyani-Yoga Hardaya (Mulyo).

Debat I Pilkada Klaten 2020: One Sebut Klaten Daerah Termiskin di Soloraya, Benarkah?

Debat yang terbagi dalam enam sesi itu sempat diwarnai insiden mik mati. Paslon yang sempat merasakan mik mati saat berbicara, yakni paslon ORI (saat sesi pertama) dan ABY-HJT (saat sesi ketiga).

"Tadi, mik tahu-tahu mati, tahu-tahu hidup. Miknya harus kami tekan terus tadi. Pastinya kejadian ini merugikan kami. Selain komunikasi ke masyarakat tak tersampaikan, ada waktu yang terbuang saat menjawab. Harapan ke depan soal audio, mik dihidupkan terus saja. Selanjutnya, soal pantulan suara di gedung ini. Terkadang [pantulannya] membuat bingung [suara menggema], kalau ada lawan bicara ngomong cepat, sulit dimengerti," kata One Krisnata didampingi Muhammad Fajri, setelah debat berlangsung, Jumat malam.

Cabup nomor urut 3, ABY, meminta persoalan audio perlu diperbaiki saat debat II paslon ke depan. Di samping mempersoalkan mik yang mati saat digunakan, ABY juga menyoroti kondisi suhu di ruangan debat yang dinilai sangat panas.

Sri Mulyani dan Fajri Saling Sanggah Soal Klaten Termiskin di Soloraya

"Dari awal memang gemanya terlalu tinggi [suara mik di dalam ruangan]. Kalau dirugikan enggak, tapi nanti akan kami sampaikan lagi [ke penyelenggara debat]. Di dalam ruangan luar biasa panasnya, apalagi kami yang pakai pakaian beskap Jawa. Ke depan, kami juga berharap sistem debat diperbaiki lagi agar ada sesuatu yang dibicarakan sampai detail," kata ABY yang didampingi HJT.

Evaluasi Pelaksanaan Debat

Cabup nomor urut 1, Sri Mulyani, mengatakan telah berbagi peran dengan Yoga Hardaya sebagai cawabupnya.

"Saya dan Pak Yoga itu partner. Ke depan harus selalu bersinergi untuk Klaten yang maju, mandiri, sejahtera," kata Sri Mulyani didampingi Yoga Hardaya.

Debat Pilkada Klaten: Yoga Hardaya Tuding One Pura-Pura Tak Dengar Pertanyaan

Anggota Komisioner Divisi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Klaten, Wandyo Supriyatno, mengatakan KPU Klaten bakal melakukan evaluasi seluruh pelaksanaan debat I paslon Pilkada Klaten. Evaluasi mencakup dari awal debat hingga berakhirnya debat.

"Banyak [kejadian] mik mati itu karena ketidaktaatan dari paslon. Di awal sudah diberi kesempatan mencoba [pukul 17.00 WIB], tapi ada yang tidak bersedia. Tadi mestinya paslon tak perlu memencet tombol mik karena mik sudah on saat digunakan bicara, sementara mik paslon lain mati. Kami akan evaluasi ruangan ini juga. Ke depan, debat II paslon Pilkada Klaten digelar di Hotel Tjokro Klaten [2 Desember 2020]," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya