Solopos.com, KLATEN - Calon Wakil Bupati Klaten nomor urut 1, Yoga Hardaya, diprotes netizen lantaran menyampaikan pertanyaan dan tanggapan dengan membaca kertas. Yoga melakukan ini saat segmen kelima Debat Pilkada Klaten, Jumat (20/11/2020) malam WIB.
Debat I Pilkada Klaten 2020: One Sebut Klaten Daerah Termiskin di Soloraya, Benarkah?
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Pada segmen itu, Yoga memaparkan komitmen antikorupsi yang telah dilakukan pasangannya, Sri Mulyani, selama menjabat Bupati Klaten. Yoga menunduk sambil membaca sebuah kertas. Bahkan sebelum pernyataannya selesai, Yoga berhenti membaca lantaran waktu habis.
" Terkait komitmen antipkorupsi. Saat ini Kabupaten Klaten di bawah kepemimpinan ibu Sri Mulyani. Dari hasil penilaian KPK dan BPS mencapai 80,56 sangat baik. Indeks pelayanan publik oleh Ombudsman 77,2. Sistem Pengawasa Intern Pemerintah mencapai level 3. Apakah langkah konkret untuk mempertahankan prestasi ini, sebagaimana..," bacanya yang terpotong lantaran bunyi bel.
Debat Pilkada Klaten: Yoga Hardaya Tuding One Pura-Pura Tak Dengar Pertanyaan
Komentar Netizen
Di kolom komentar di live streaming channel Youtube KPU Klaten, netizen banyak yang protes. Beberapa mengatakan tak nyaman melihat Yoga Hardaya hanya membaca kertas.
Kompak! Masing-Masing Tim Pemenengan Cabup & Cawabup Klaten Berpakaian Seragam saat Debat
"Belajar membaca," Azhar Bluluk.
"?Debat kok moco [membaca]," Farhan Nur Oktavian akbar.
"Oojo moco wae [jangan cuma membaca]" Ruhyat Elyas.
"Moco bae..gawa contekan kandelmen [bawa contekan tebal sekali]..HHHH," Yudi Always.
"Ngepek daapet bocoran kah? [melihat catatan, dapat bocoran kah?] Emily Cale.
Pada sesi ini Yoga Hardaya sempat pula dipersoalkan Cabup nomor urut 2, One Krisnata. One mengatakan pertanyaan Yoga tak jelas. Karenanya, One tak dapat menjawab pertanyaan Yoga.
Mendengar jawaban ini, Yoga menyebut One hanya berpura-pura tak mendengar. "Padahal saya bacakan dengan jelas. Dari yang disampaikan tadi, Paslon 2 dan 3 belum ada komitmen antikorupsi. Sebagaimana dilakukan ibu Sri Mulyani dalam pemerintahan di Kabupaten Klaten," katanya.