SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong>&mdash;Pasangan calon gubernur Jawa Tengah nomor urut dua, <a title="Pilkada 2018: Begini Riwayat Hidup dan Sepak Terjang Sudirman Said" href="http://semarang.solopos.com/read/20180414/515/910068/pilkada-2018-begini-riwayat-hidup-dan-sepak-terjang-sudirman-said">Sudirman Said</a>, tanpa tedeng aling-aling langsung menyinggung kinerja pemerintahan Provinsi Jateng di bawah pimpinan <a title="Pilkada 2018: Ini Riwayat Hidup dan Sepak Terjang Ganjar Pranowo" href="http://semarang.solopos.com/read/20180414/515/910100/pilkada-2018-ini-riwayat-hidup-dan-sepak-terjang-ganjar-pranowo">Ganjar Pranowo</a> sekaligus rivalnya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2018 dalam pembukaan debat terbuka yang digelar di Patra Hotel dan Convention Semarang yang disiarkan di sejumlah televisi nasional, Jumat (20/4/2018) malam WIB. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini tanpa menyebut nama calon petahana mengkritik capaian target Ganjar soal penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah yang hanya 2,21%.</p><p>&ldquo;Angka kemiskinan di Jateng masih sangat tinggi. Bagaimana ini terjadi dalam lima tahun terakhir,&rdquo; tutur Sudirman Said.</p><p>Ya, kemiskinan memang menjadi topik dalam debat publik pertama dua calon pemimpin Jateng ini seiring tema yang diangkat adalah kesejahteraan sosial. Tema ini pun tak pelak terus dibahas dalam debat yang berlangsung hingga lima sesi ini.</p><p>Alih-alih memberikan keterangan soal angka kemiskinan, Ganjar lebih memilih membuka debat dengan menjelaskan perihal pertumbuhan ekonomi. Pengurangan angka kemiskinan ini tergantung dengan pertumbuhan ekonomi daerah. Topik ini pun diulang-ulang dalam setiap sesi kecuali sesi III yang banyak membahas mengenai kependudukan.</p><p><a title="Yasin Akui Belum Kerja Kala Ida Cecar Dana Ponpes di Debat Pilgub Jateng" href="http://semarang.solopos.com/read/20180421/515/911814/yasin-akui-belum-kerja-kala-ida-cecar-dana-ponpes-di-debat-pilgub-jateng">Bagi Ganjar dan pasangannya, Taj Yasin</a>, angka pengurangan kemiskinan di Jateng ini sudah sangat baik. Bahkan, capaian ini masuk dua yang terbaik dalam skala nasional. Keduanya juga seakan-akan mengolok-olok target Sudirman Said dan pasangannya, <a title="Pilkada 2018: Begini Riwayat Hidup Ida Fauziyah" href="http://semarang.solopos.com/read/20180416/515/910581/pilkada-2018-begini-riwayat-hidup-ida-fauziyah">Ida Fauziah,</a> yang bertekad mengurangi kemiskinan hingga 6% dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Menurut Ganjar, target itu terasa tidak masuk akal. Begitu pula dengan target pembukaan lapangan pekerjaan sebanyak 5 juta selama lima tahun.</p><p>Aksi saling cecar pun mulai terasa saat memasuki sesi III dan IV. Di sesi III Ganjar secara terang-terangan menyindir Sudirman Said saat menyebut angka warga miskin.</p><p>&ldquo;Itu angka di Desil berapa Gus? Ingat tidak? Kalau tidak, ya tidak apa-apa, asal jangan ngawur,&rdquo; sindirnya.</p><p>Calon petahana ini pun terlihat tak terima dengan pernyataan maupun pertanyaan yang dilontarkan sang lawan. Bahkan, lelaki kelahiran Karanganyar ini menilai Sudirman Said bakal mengekor program yang sudah dijalankannya selama lima tahun terakhir. Sebaliknya, SS tampak kalem saat menjawab pertanyaan maupun argumen yang dikemukakan kemudian dibantah oleh petahana.</p><p>Jika di sesi awal kedua Paslon masih saling menahan diri, memasuki sesi kedua sampai akhir mereka saling berani mencecar. Meskipun begitu debat ini tak sampai berujung pada perdebatan sengit atau pun saling sindir yang keterlaluan.</p><p>Jika Ganjar kerap menyebut SS dengan sebutan Gus Dirman, makan SS memilih mengakrabkan diri dengan menyebut Mas Ganjar. Panggilan Gus ini juga disematkan kepada wakil Ganjar,<a title="Pilkada 2018: Begini Riwayat Hidup Taj Yasin" href="http://semarang.solopos.com/read/20180416/515/910562/pilkada-2018-begini-riwayat-hidup-taj-yasin"> Taj Yasin</a>, yang notabene anak salah satu Kiai terpandang di Jawa Tengah, K.H. Maimun Zubair. Aksi saling sapa ini kerap terdengar di sesi II hingga IV saat kedua Paslon mulai saling berdebat.</p><p>Pengamat politik UNS, Agus Riewanto, menyebut kedua Paslon tidak terlalu menyinggung masalah substansial dalam debut publik pertama ini. Bahkan, menurutnya tidak ada hal baru yang disampaikan baik Ganjar maupun Sudirman.</p><p>&ldquo;<a title="Pilkada 2018: Nongkrong Bareng Ganjar Pranowo, Sudirman Said Pengin Pilgub Jateng Adem" href="http://semarang.solopos.com/read/20180420/515/911649/pilkada-2018-nongkrong-bareng-ganjar-pranowo-sudirman-said-pengin-pilgub-jateng-adem">Mereka [Ganjar-Sudirman] berteman</a> sehingga debatnya jauh lebih akrab. Tapi, isi debat sebenarnya hanya menjanjikan sesuatu. Yang satu merasa sudah bekerja, tapi sulit diukur, satunya mencari celah yang belum dilakukan Petahana,&rdquo; tuturnya, saat dihubungi <em>Solopos.com</em>.</p><p>Akademisi Fakultas Hukum UNS ini menjelaskan capaian Ganjar sulit diukur. Inilah yang kemudian dibaca oleh SS yang selanjutnya ia jabarkan menjadi berbagai ide-ide baru. Meskipun dalam hal ini tidak ada sesuatu yang baru yang disampaikan.</p><p>Di samping itu, Ganjar dinilai lebih banyak bertahan dengan mengungkapkan sejumlah argumen disertai berbagai alasan. Sebaliknya, SS terlihat lebih kalem dalam menanggapi maupun menjawab pertanyaan dari Ganjar.</p><p>&ldquo;SS lebih bapaki, menenangkan, tapi Ganjar justru terlihat tidak siap dengan mengetengahkan berbagai alasan. Ia menunjukkan emosinya. Hal menarik adalah kedua wakil mereka yang fokus pada background, yakni pesantren dan NU. Padahal di Jateng kelompok di luar itu sangat banyak,&rdquo; paparnya.</p><p>Menurutnya, agar debat ini hidup, maka selanjutnya bisa dipaparkan lebih jelas mengenai perubahan secara fundamental, populer dalam bentuk program.</p>

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya