SOLOPOS.COM - (Kiri-Kanan) Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, 2, dan 3, mengikuti debat publik final di Jakarta, Jumat (10/2/2017) malam. (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Debat Pilkada DKI Jakarta diramaikan dengan perang data.

Solopos.com, JAKARTA – Debat putaran ketiga atau Debat Final Pilkada DKI Jakarta 2017 telah diselenggarakan Jumat (10/2/2017) malam, di Hotel Bidakara, Jakarta. Ketiga pasangan calon (paslon) beradu argumen dan berdebat dengan menyajikan berbagai data. Benarkah semua data yang disajikan ketiga paslon cocok dengan fakta di lapangan?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mulai dari paslon 1, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sylviana Murni. Saat membahas tentang penyalahgunaan narkoba, AHY menyebut di Jakarta ada 500.000 penyalahgunaan narkoba setiap harinya. AHY tidak menyebut secara pasti sumber data tersebut, namun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta, tahun 2014 ada 12.929 kasus penyalahgunaan narkoba dan ada 15.990 tersangka. Untuk tahun 2015 ada 17.398 kasus dan 23.925 tersangka.

Sylvi menegaskan pernyataan AHY tentang 500.000 penyalahgunaan narkoba per hari, ia menambahkan dampak penyalahgunaan narkoba bisa merugikan hingga 2 juta orang. “Saya melihat ada per hari 500.000 penyalahgunaan narkoba. Bahkan yang terkena dampak narkoba ini bisa mencapai 2 juta atau 20%,” ucap Sylvi.

Berdasarkan data BPS/KPAP DKI Jakarta dalam kurun waktu 2010-2015, rata-rata ada 5.802 kasus penyalahgunaan narkoba dan 7.975 tersangka. Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional, tahun 2015 ada 4.098.029 kasus penyalaghunaan narkoba secara nasional. Dari data tersebut, per hari bisa dirata-rata ada 11.227 kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia.

Sylvi juga menyingung meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan dari 2015 hingga 2016 berdasarkan Komnas Perempuan. Saat dicocokkan dengan data Komnas Perempuan penyataan itu benar adanya, pada 2015 ada 1.992 kasus, meningkat menjadi 3.320 kasus di tahun 2016.

Paslon 2, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, juga memberikan beberapa pernyataan dengan data. Ahok sempat menyebut ada 5.000 closed-circuit television (CCTV) di Jakarta yang sudah terintegrasi dengan sistem Jakarta Smart City. Berdasarkan data Dinas Kominfomas DKI Jakarta tahun 2016, ada 3.517 CCTV di DKI Jakarta, 2.832 di antaranya sudah terhubung dengan Jakarta Smart City.

“Trotoar kami pun sudah dibuat ramah penyandang disabilitas,” ucap Ahok. Berdasarkan laman smartcity.jakarta.go.id, trotoar di depan RSCM Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat dibuat dengan portal S yang ramah dengan penyandang disabilitas. Model tersebut direncanakan akan dibuat di seluruh trotoar di Jakarta.

Peringkat Jakarta

Paslon 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menyebutkan beberapa data mengenai peringkat DKI Jakarta dalam sebuah survei internasional. Salah satunya tentang sistem transportasi di Jakarta yang belum ramah perempuan.

“Jakarta adalah kota dengan transportasi paling berbahaya bagi perempuan, lima terburuk, kalah dari Kuala Lumpur,” seru Anies. Data tersebut sesuai dengan hasil penelitian bertajuk World Most Dangerous Transit Systems for Women yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2014.

Mengenai masalah perlindungan anak, Anies menyebut 84% anak-anak mengalami kekerasan di Sekolah. Data tersebut sesuai dengan hasil penelitian LSM Plan International dan International Center for Research on Women (ICRW) yang menyatakan 84% anak di Indonesia mengalami kekerasan di Sekolah.

Dalam satu pernyataannya Anies sempat melakukan blunder, terkait busway Anies menyebut jumlah halte di koridor 13 ada 10. “Koridor 13, busway kita ada 10 halte, hanya satu yang memiliki halte ramah disabilitas, itupun dibuat baru-baru ini,” tegas Anies. Berdasarkan data transjakarta.co.id, busway koridor 13 melewati 12 halte.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya