SOLOPOS.COM - Suasana Debat Cawapres 2014 di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (29/6/2014). (JIBI/Antara/dok)

Solopos,com, JAKARTA — Debat calon wakil presiden sebagai rangkaian keempat debat dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014, Minggu (29/6/2014) malam, menjadi penjernih atas kesalahpahaman kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla atas pernyataan Prabowo Subianto tentang adanya potensi kebocoran hingga Rp1.000 triliun atas kekayaan Indonesia.

Selama beberapa waktu terakhir, kubu Jokowi-JK senantiasa mem-blow up pernyataan Prabowo dalam debat capres sebelumnya itu dan membuat kesan seolah-olah pernyataan itu tak berdasar. Langkah itu pula yang coba dilakukan Jusuf Kalla tatkala ia mendapatkan kesempatan bertanya-jawab dengan rivalnya, Hatta Rajasa, Minggu malam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jusuf Kalla mengajukan pertanyaan kepada Hatta Rajasa perihal kebocoran keuangan negara yang menurut dia sering disampaikan oleh Prabowo Subianto. “Pak Prabowo sering mengatakan kebocoran luar biasa pada keuangan negara sekitar Rp1.000 triliun dari APBN. Itu artinya, bocor sekitar Rp3 triliun per hari,” kata Jusuf Kalla pada debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan disiarkan langsung oleh sejumlah stasiun televisi.

Dengan nada menyudutkan lawan bicaranya, Kalla sempat pula mengingatkan bahwa Hatta berada dalam pemerintahan kala kebocoran itu terjadi. ”Apa yang Anda ketahui pada kebocoran Rp3 triliun per hari? Apakah kualitas SDM penyelenggara negara sangat jelek sehingga hal ini sampai terjadi?”

Menanggapi pertanyaan Kalla itu, Hatta dengan perlahan-lahan menjelaskan kepada rivalnya yang sama-sama berlatar belakang pengusaha itu tentang makna potential loss yang dipaparkan Prabowo dalam debat capres sebelumnya. Kata asing itu sepertinya ia pilih karena bagi sesama bussiness man diksi tersebut lebih universal dimengerti ketimbang diksi sederhana yang dipilih Prabowo dalam debat sebelumnya.

Hatta Rajasa memaparkan bahwa kebocoran yang dimaksudkan oleh Prabowo Subianto bukan kebocoran dari APBN, karena total APBN pada 2014 hanya sekitar Rp1.600 triliun. Yang dimaksud oleh Prabowo, menurut Hatta, adalah potensi kebocoran atau potential loss yang bisa terjadi jika tidak diantisipasi.

Debat Cawapres putaran keempat yang dimoderatori oleh Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Dwikorita Karnawati itu mengusung tema Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek). Dalam kesempatan itu, pengusaha tanker lalu itu menjelaskan panjang lebar bahwa dalam perekonomian nasional ada potential loos yang bisa terjadi

Ia lalu mencobtohkan, langkah yang mjungkin saja keliru diambil Indonesia saat mengekspor bahan baku, padahal bisa dioleh terlebih dulu untuk meningkatkan nilai ekonominya. Contoh lain potential loss adalah adanya kemungkinan kekayaan alam Indonesia—seperti ikan dan hasil hutan—yang dicuri.

Kala Indonesia menjual gas dan batubara dengan harga yang sangat murah dari standar harga pasar, terang Hatta, juga terbilang sebagai potential loos. “Hal ini terjadi karena kelemahan manajemen pemerintahan,” terang Hatta layaknya dosen yang menerangkan materi kuliah kepada mahasiswanya. (JIBI/Solopos/Antara)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya