SOLOPOS.COM - Prabowo (kiri) dan Jokowi (kanan) saat Debat Capres Putaran Ketiga di Hotel Holiday, Minggu (22/6/2014). (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis/dok)

Solopos.com, JAKARTA — Capres Prabowo Subianto dinilai terlalu banyak wacana dalam debat capres ketiga dengan tema Politik Internasional dan Ketahanan Nasional yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) kemarin pada Minggu (22/6/2014) malam. Tim penasihat di belakang Prabowo pun dipertanyakan kinerjanya.

Menurut anggota tim pemenangan pasangan capres-cawapres Jokowi-JK, Luhut Panjaitan, banyaknya wacana yang dilontarkan Prabowo dalam debat capres diyakini tidak dapat membuat implementasi ke bawah. Banyak pengamat juga menilai Prabowo Subianto lebih banyak bermain di gagasan besar, sementara Jokowi banyak bermain di implementasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ternyata beliau [Prabowo] hanya ada dalam tataran wacana saja, tidak bisa membuat implementasi ke bawah,” tutur Luhut Panjaitan di Jakarta, Senin (23/6/2014).

Menurut Luhut, ada yang salah dengan penasehat Prabowo. Pasalnya, penasehat Prabowo tidak memberikan masukan yang baik sebelum dimulainya debat capres. Sehingga berbagai pernyataan yang dilontarkan Prabowo dalam debat hanya sebatas retorika semata.

“Saya pikir penasehatnya juga agak salah juga, kenapa tidak memberikan masukan yang baik,” kata Luhut.

Kendati demikian, Luhut Panjaitan mengakui bahwa seorang pemimpin tidak perlu mengetahui semuanya. Cukup melalui penasehat yang ada di bidangnya masing-masing.

“Karena tidak mungkin pemimpin itu, dia tahu semuanya. Musti penasehatnya memberikan saran dan pendapat,” tukas Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya