SOLOPOS.COM - Pasangan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (JIBI/Bisnis/dok)

Solopos.com, JAKARTA — Debat capres 2014 putaran kedua akan digelar Minggu (15/6/2014) malam nanti. Prabowo dan Jokowi akan bertemu satu lawan satu dalam debat capres 2014 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (15/6/2014). Jokowi akan memanfaatkan pengalamannya memerintah sedangkan Prabowo masih mengusung jargon ekonomi kerakyatan.

Joko Widodo (Jokowi) akan memanfaatkan pengalamannya selama 10 tahun memimpin Solo dan 2 tahun di Jakarta untuk beradu argumen dengan capres nomor urut satu, Prabowo Subianto. Pengalaman ini diyakini membantu Jokowi merancang konsep ekonomi Indonesia.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Politikus PDIP, Nusyirwan Soejono dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip dari Detik.com, Sabtu (14/6/2014), menegaskan Jokowi akan melakukan analisa mendalam pemerintahan kini dan mencari solusi untuk konsep pembangunan ekonomi ke depan.

“Tentu Pak Jokowi siap adu debat karena memiliki pengalaman 10 tahun saat memimpin Solo dan Jakarta. Beliau capres yang mempunyai konsep dan pengalaman memimpin di pemerintahan,” katanya.

Dia menyebut tingginya pinjaman luar negeri, tingginya impor dan persoalan infrastruktur yang tidak bisa diatasi oleh Pemerintahan saat ini, semuanya menjadi perhatian serius Jokowi.

Paparan di debat ini, menurutnya, tidak bisa lagi normatif tapi lebih teknis. Sejak masa kampanye dimulai, salah satu perhatian Jokowi yang terus disampaikannya yakni adanya kelemahan transportasi distribusi barang antarpulau dari bagian barat-timur maupun utara-selatan Indonesia

“Pak Jokowi menyebut pentingnya konektivitas antarpulau sehingga distribusi barang dan jasa bisa berjalan dengan baik. Karena hal itu, konsep tol laut diperkenalkan,” lanjutnya.

Nusyirwan menjelaskan selama memimpin di DKI Jakarta, Jokowi sudah memulai mengurai beberapa persoalan dan kendala pembangunan infrastruktur di Ibukota Negara.

Namun, dia juga menitip pesan bagi capres Jokowi bila nanti mendapat amanah menjadi RI 1. Politisi dari daerah pemilihan Jawa Tengah ini menyebut pentingnya menekan biaya produksi yang tinggi, termasuk mengatasi problem bidang transportasi yang menyebabkan produk dalam negeri tidak kompetitif.

Anggota Komisi V DPR-RI ini juga menyoroti kondisi perekonomian nasional saat ini. Capaian bidang ekonomi dianggap belum memuaskan.

“Itu terlihat dari kondisi pembangunan ekonomi selama ini. Semua pihak dalam dan luar negeri menilai kelemahan Indonesia adalah di sektor infrastruktur,” ujarnya.

Persiapan Prabowo

Persiapan Prabowo

Bila Jokowi menjual kesuksesannya mengelola Jakarta dan Solo, kubu Prabowo mantap mengusung ekonomi kerakyatan.

“Konsep ekonomi kerakyatan bukan barang 1-2 tahun dipahami Pak Prabowo tapi sejak 10 tahun lalu jadi semuanya sudah beliau kuasai,” kata Wakil Ketum Gerindra, Fadli Zon.

Ia menyatakan pengalaman Prabowo sebagai ketua Himpunan Kerukunan Tani dan Nelayan (HKTI) dan kerap berdiskusi dengan nelayan dan petani pada kunjungan politiknya membuat mantan Danjen Kopassus itu yakin untuk tetap mengusung ekonomi kerakyatan sebagai salah stau isu besar bidang perekonomiannya.

Dalam visi misi Prabowo-Hatta mendorong ekonomi kerakyatan di antaranya dengan mengutamakan kalangan petani, nelayan, pengusaha UMKM untuk kredit usaha.

Mereka juga berencana membangun bank nelayan atau bank petani untuk penyalur kredit keuangan yang akan memperbesal modal lembaga keuangan petani, nelayan dan yang paling digembar-gemborkan yakni pemberian bantuan Rp 1 miliar bagi seluruh desa di Indonesia.

Dalam konsep ekonomi kerakyatan ini, Prabowo-Hatta juga memasukkan janji perlindungan untuk buruh termasuk buruh migran. Konsep ekonomi kerakyatan ini diikuti dengan rencana kedaulatan pangan, energi dan sumber daya alam, perbaikan infrastruktur dan peningkatan sumber daya manusia melalui reformasi pendidikan.

“Kita rileks dan tidak ada persiapan khusus. Pak Prabowo juga akan terlihat santai pas debat nanti,” ujar Fadli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya