SOLOPOS.COM - Meme Moderator Debat Capres (Arbain Rambey via Twitter)

Solopos.com, JAKARTA – Setelah ramai diperbincangkan di berbagai media sosial dan forum Internet, moderator Debat Capres 2014, Zainal Arifin Mochtar akhirnya angkat bicara. Pemandu debat capres-cawapres peserta Pilpres 2014 ini menanggapi banyaknya bullying dan meme yang ditujukan padanya.

Keberadaan Zainal Arifin Mochtar di debat capres-cawapres 2014 ternyata mampu mencuri perhatian. Berkali-kali ia menyuruh penonton untuk tidak bertepuk tangan, Zainal disindir melalui meme yang beredar di linimasa. (Baca Juga: Larang Penonton Tepuk Tangan, Moderator Debat “Dikerjain” Netizen)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Zainal melalui akun twitternya menyebut kondisi saat itu memang mengharuskannya tampil sedemikian rupa. Menurutnya format debat memang mengharuskannya untuk menjaga agar para pendukung capres bisa menahan euforia mereka.

“Soal format debat kaku, UU menentukan itu milik KPU dan tim sukses. Jadi, saya disodori rundown yang dibuat mereka. Gak boleh keluar dari itu,” tulis Zainal, Rabu (11/6/2014).

“Kedua, soal tepuk tangan, itu kesepakatan di awal. Tidak tepuk tangan dan lain-lain kecuali kalau sudah selesai. Kalau dilanggar, ya saya diminta mengingatkan,” lanjutnya.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, debat bertema Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan Bersih, dan Kepastian Hukum dipimpin Direktur Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar.

Dalam acara debat tersebut, Zainal banyak mendapat kritik. Ia dinilai tidak pandai mencairkan suasana dalam forum debat dan terlalu kaku.

Dalam debat capres yang digelar di Balai Sarbini, Jakarta itu, Zainal memang beberapa kali mengingatkan penonton untuk tidak bertepuk tangan sebelum diizinkan. Alasanya, tepuk tangan akan memotong waktu para capres-cawapres dalam menyampaikan argumentasinya.

Apa yang dikemukakan moderator barangkali tidak ada salahnya. Namun hal ini justru memperoleh banyak perhatian. Sebuah meme lucu sengaja dibuat untuk menyindirnya.

Beberapa netizen mencoba membuat akun Twitter yang diberi nama moderator. Lucunya, dalam setiap posting-nya, akun @sayamoderator ini hanya menuliskan, “Tolong jangan tepuk tangan,” dan, “Silahkan tepuk tangan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya