SOLOPOS.COM - Petugas BPBD Kota Bogor memantau tinggi muka air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Kota Bogor, Rabu (1/1/2020). Tinggi muka air naik menyentuh 170 cm dan berstatus siaga II. (Antara-Arif Firmansyah)

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berseberangan soal pencegahan banjir Jakarta. Basuki menekankan normalisasi Kali Ciliwung, namun Anies mengelak dengan menuding proyek waduk yang belum selesai.

Hal ini disampaikan keduanya selepas mengecek kondisi banjir Jakarta lewat udara bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Monas, Rabu (1/1/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Basuki menekankan bahwa hujan lebat dengan intensitas tinggi memang menjadi faktor utama, yakni 377 mm atau jauh melampaui batas normal 50 mm hingga 100 mm.

Identitas 9 Korban Banjir Jabodetabek, Hipotermia Hingga Tersengat Listrik

Ekspedisi Mudik 2024

"Namun, mohon maaf Bapak Gubernur. Dalam penelusuran Kali Ciliwung, nyata. Kali Ciliwung sepanjang 33 km yang sudah ditangani normalisasi 16 km. Di 16 km itu kalau kita lihat Insya Allah aman dari luapan. Tapi yang belum dinormalisasi tergenang. Jadi nanti saya dan Pak Gubernur akan diskusikan untuk membuat program itu," ujar Basuki.

Basuki menjelaskan proyek normalisasi yang belum selesai itu termasuk sodetan Kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur yang pembebasan lahannya baru mencapai 600 m dari 1,2 km. Basuki berharap Anies yang memiliki keahlian untuk persuasif kepada masyarakat mampu mempercepat progres tersebut untuk mencegah banjir Jakarta selanjutnya.

"Kami menunggu sekarang kesepakatan dengan masyarakat. Alhamdulillah menurut beliau masyarakat sudah diskusi dan insya Allah masyarakat bisa menerima itu, mudah-mudahan bisa kita tangani," tambahnya.

"Karena lebarnya [Kali Ciliwung] sudah sempit, lebarnya berkurang. Kalau lihat sekarang itu rumah bukan bantaran, tapi di palung sungai. Ini bukan hal yang mudah. Keahlian beliau [Anies] untuk bisa persuasif dengan masyarakat. Kami akan mendukung programnya, untuk bisa ditangani, tanpa itu pasti akan menghadapi hal-hal terus berulang seperti ini," ungkap Basuki.

Banjir Jakarta Genangi Pool Blue Bird, Taksi-Taksi Terendam

Menanggapi hal ini, Anies Baswedan pun mengungkapkan pendapatnya terkait normalisasi sungai, dibandingkan dengan program naturalisasi sungai besutannya.

"Mohon maaf Pak Menteri saya harus berpandangan, karena tadi Bapak menyampaikan [soal normalisasi sungai]. Jadi, selama air dibiarkan dari selatan masuk ke Jakarta dan tidak ada pengendalian dari selatan. Maka apa pun yang kita lakukan di pesisir termasuk di Jakarta tidak akan bisa mengendalikan airnya," ujarnya.

"Kita sudah menyaksikan bulan Maret lalu di Kampung Melayu yang sudah dilakukan normalisasi itu pun mengalami banjir ekstrem," bantah Anies.

Oleh sebab itu, Anies mengklaim kunci pencegahan banjir adalah pengendalian air sebelum masuk Jakarta. Anies berharap dua bendungan yang merupakan proyek strategis Kementerian PUPR, yakni Bendungan Ciawi dan Sukamahi, bisa cepat rampung demi mengatasi banjir di Jakarta.

"Kalau dua bendungan itu selesai, maka volume air yang masuk ke pesisir bisa dikendalikan. Kalau bisa dikendalikan, InsyaAllah bisa dikendalikan. Tapi selama kita membiarkan air mengalir begitu saja, selebar apa pun sungainya, maka volume air itu akan luar biasa. Karena makin banyak kawasan [di atas] yang digunakan untuk perumahan sehingga air pun mengalir ke sungai," jelas Anies.

Banjir Jakarta Belum Usai, Awas Banjir Kiriman dari Bogor!

"Jadi, kita berharap ada langkah cepat penuntasan pengendalian air sebelum masuk kawasan pesisir. Tapi pada fase ini yang penting warga selamat penanganan cepat, setelah itu kita duduk bersama untuk memastikan bahwa master plan dari penyelesaian banjir ini sinkron," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya