SOLOPOS.COM - Informasi Pencegahan Demam Berdarah (Dok/JIBI/Solopos)

Informasi Pencegahan Demam Berdarah (Dok/JIBI/Solopos)

Informasi Pencegahan Demam Berdarah (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com,BOYOLALI — Hingga pertengahan Oktober 2013, kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Boyolali terus meningkat. Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali mencatat ada 167 penderita DBD dengan tujuh orang di antaranya meninggal dunia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dinkes Boyolali, Yulianto Prabowo, melalui Kasi Pemberantasan Penyakit, Edy Siswanto, mengakui dibandingkan periode yang sama tahun lalu, peningkatan jumlah penderita DBD meningkat drastis, yakni lebih dari 100 persen. Tahun lalu, hingga Oktober tercatat ada 80 penderita DBD dengan satu orang meninggal dunia.

“Peningkatannya dibanding periode yang sama tahun lalu, cukup signifikan. Hingga pertengahan Oktober ini tercatat 167 penderita, sedangkan tahun lalu hanya 80 orang,” ungkap Edy kepada Solopos.com, Kamis (17/10/2013).

Edy mengakui anomali cuaca belakangan ini ikut memicu penyebaran penyakit tersebut. Menindaklanjuti persoalan itu, Edy mengatakan selain tetap menggencarkan sosialisasi dan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), Dinkes juga merencanakan program ceramah klinik yang menyasar kepada tim medis di rumah sakit dan puskesmas di wilayah itu.

“Ya untuk memberi pemahaman lebih lanjut kepada tim medis di rumah sakit-rumah sakit dan puskesmas agar diagnosa dan penanganan terhadap pasien DBD bisa dilakukan lebih cepat.”

Disinggung tentang daerah endemis DBD di Kota Susu, Edy mengatakan sudah ada pemetaan wilayah di sejumlah kecamatan di Boyolali yang masuk dalam kategori endemis tersebut. Namun untuk melihat perubahan daerah endemis itu, dijelaskan Edy, baru bisa dilihat akhir tahun. “Karena hasilnya baru bisa diperoleh akhir tahun sehingga ada perubahan atau tidak, ya baru bisa dievaluasi akhir tahun itu,” imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, seorang warga Desa Bendo, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Tugiman, dilaporkan meninggal dunia karena terserang demam berdarah dengue (DBD), Jumat (11/10/2013). Anggota Komisi IV DPRD Boyolali, Agus Ali Rosyidi, menginformasikan, sebelumnya pasien DBD tersebut sempat dirawat selama lima hari di RSU Simo. Namun awalnya, pasien itu didiagnosa terserang tipes. Tak kunjung sembuh, peserta program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) itu pindah ke RS As Syifa dan kemudian pindah di RSU Pandan Arang. Belakangan, diketahui pasien tersebut terserang DBD. Namun akhirnya pasien itu meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya