SOLOPOS.COM - Forward SMA Regina Pacis (Regpac) Solo (kiri) saat berduel dengan pemain SMKN 1 Karanganyar final Honda DBL South Region 2013 di Sritex Arena Solo, Rabu (3/4/2013) lalu. Regpac akhirnya takluk dari juara North Region, SMA Theresiana Semarang 22-26 pada final Honda DBL Central Java Series di GOR Sritex Arena, Sabtu (6/7/2013) sore WIB. dokJIBI/SOLOPOS/Maulana Surya Utama

Forward SMA Regina Pacis (Regpac) Solo (kiri) saat berduel dengan pemain SMKN 1 Karanganyar final Honda DBL South Region 2013 di Sritex Arena Solo, Rabu (3/4/2013) lalu. Regpac akhirnya takluk dari juara North Region, SMA Theresiana Semarang 22-36 pada final Honda DBL Central Java Series di GOR Sritex Arena, Sabtu (6/7/2013) sore WIB. dokJIBI/SOLOPOS/Maulana Surya Utama

SOLO –Tim putri bola basket Regina Pacis (Regpac) Solo gagal mendobrak kedidagyaan tim SMA Theresiana 1 Semarang di partai final Honda DBL Central Java Series 2013 di GOR Sritex Arena Solo, Sabtu (6/4/2013) sore. Duel tim juara di north region melawan south region itu berakhir 22-36 untuk kemenangan tim tamu. Tim tuan rumah tak mampu memanfaatkan besarnya dukungan yang diberikan anak-anak Regpac.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelum laga bersejarah tersebut berlangsung, ribuan penonton juga dimanjakan dengan aksi cheerleader asal lima sekolah berbeda yang menjadi finalis di zona Jateng. Kelima tim cheerleader yang tampil memukau itu, yakni SMA N 3 Semarang, SMA N 7 Solo, SMA Ksatria 2 Semarang, SMA N 1 Solo, SMA Tri Tunggal Semarang dan SMA Santo Yosef Solo.

Pada kesempatan kemarin, suporter terbaik juga memperoleh penghargaan dari penyelenggara. Tampil sebagai suporter terbaik dan paling atraktif, yakni SMK Mikael Solo (Mico). Selanjutnya disusul suporter SMA N 1 Solo dan SMA Santo Yosef Solo yang menempati urutan kedua dan ketiga. Sementara, suporter SMA N 1 Solo juga menyabet gelar sebagai suporter terbersih pilihan pengunjung.

Tim putri Regpac sebenarnya mampu unggul tipis di quarter pertama. Dukungan penuh pendukung tuan rumah mampu membakar semangat anak asuh Wongso Suseno untuk menutup quarter pertama dengan skor 4-3. Sayang, permainan Regpac langsung kocar-kacir saat memasuki quarter kedua. Di quarter ini, pemain Regpac terlalu cepat kehilangan bola akibat stamina yang kurang bagus. Di quarter kedua, Regpac kalah 6-15 dari tim tamu.

Ketinggalan sembilan angka, membuat Wongso Suseno harus memutar otak agar anak asuhnya dapat memberikan perlawanan. Lagi-lagi, faktor stamina kurang mendukung untuk mewujudkan strategi pelatih guna menekan lawan. Di quarter ketiga, SMA Regpac tertinggal 15-26 dari Theresiana.

Di quarter keempat alias quarter penentu, fisik Regpac semakin kedodoran. Hal itu ditambah pemain andalan yang juga sebagai kapten Regpac, Florentina Sonia terkena foul out. Kondisi ini menyebabkan tim tamu berada di atas angin. Meski sudah berusaha bangkit, Regpac tetap dipaksa harus menelan pil pahit dari tim tamu. Regpac akhirnya kalah 22-36.

“Begitu stamina anak-anak drop, otomatis permainan menjadi kacau. Apalagi, di quarter kedua, ada salah satu pemain kami yang cedera,” kata Wongso Suseno, saat ditemui wartawan seusai pertandingan.

Kendati kalah, Wongso Suseno tetap mengacungi jempol perjuangan yang diperagakan Florentina Sonia dkk. Dirinya berharap penampilan anak asuhnya dapat lebih baik lagi sebagai bekal mengalahkan tim Theresiana di tahun depan.

“Habis ini, pasti akan ada evaluasi. Di pertandingan tadi [kemarin], anak-anak sudah bermain maksimal. Di final, target kami harus dapat bermain bagus. Syukur-syukur bisa diberi kemenangan. Hanya, hasilnya seperti ini [kalah],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya