SOLO – Dominasi wakil Semarang dalam DBL Central Java Series belum terbendung. Duel antara final DBL Central Java Series kali ini pun masih digenggam para wakil dari Kota Atlas, julukan Semarang.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Duel final DBL Central Java Serie 2013 yang digeber di GOR Sritex Arena, Sabtu (6/4/2013), kembali mempertemukan pemenang antara tim North Regoin, yang diwakili tim Semarang, dengan tim South Region, yang diwakili tim Kota Solo. Ini merupakan tahun keempat partai puncak mempertemukan tim dari Solo dan Semarang.
Dalam tiga edisi sebelumnya, piala juara selalu terbang ke Semarang. Pada edisi kali ini pun hal serupa kembali terjadi.
Di sektor perempuan, tim SMA Regina Pacis (Regpac), yang mewakili Kota Solo harus menerima kenyataan tumbang oleh juara North Region, SMA Theresiana 1 Semarang, 22-36. Sementara, di kubu putra, tim Regpac, yang menjadi jawara South Region, juga mengalami nasib yang tak lebih baik, yakni takluk dengan skor mencolok atas tim putra Theresiana, 18-43.
Bermain dengan starting terbaiknya, ternyata pola permainan Regpac putra tak terlalu membahayakan jaring Theresiana. Meski melakukan penggerakan cepat yang dimotori Alvin, Bryan Mikhael dan Daniel Evan di menit-menit awal, Regpac tetap kesulitan mendekati jaring lawan, yang memiliki postur pemain lebih tinggi.
Namun, hal itu tak membuat semangat Regpac kendur. Regpac pun memaksakan diri mencoba menembus pertahanan lawan lewat umpan-umpan panjang.
Namun, strategi ini tak berjalan efektif. Terbukti, Regpac tetap kedodoran dan tertinggal di quarter pertama dengan skor 2-4 dan 4-16 di quarter kedua.
Seusai jeda, Theresiana tampil lebih impresif. Pergerakan cepat para pemain Theresiana membuat transisi offense ke defense pemain Regpac amburadul.
Alhasil, Theresiana pun mampu memperlebar keunggulan di quarter ketiga menjadi 32-12, sebelum akhirnya mengunci kemenangan dengan skor telak 18-43.
Pelatih Regina Pacis, Wongso Suseno, mengakui sulitnya menembus determinasi penjagaan pemain Thersiana.
”Hasil ini cukup memberatkan kami. Permainan mereka benar-benar matang. Terlihat jam terbang meraka sudah sangat matang,” ujar Wongso.
Wongso menambahkan, kekalahan timnya tak terlepas dari keunggulan postur dan kecepatan tim lawan.
Di sisi lain, bagi tim Theresiana 1 Semarang, kemenangan ini menjadi awal kebangkitannya. Selama ini, Theresiana selalu kalah bersinar dari dua tim Semarang lainnya, yakni SMA Karangturi dan Tritunggal.