SOLOPOS.COM - Camat Sukoharjo, Havid Danang Purnomo Widodo mengecek selokan air di wilayah Kelurahan Kriwen, Selasa (16/4/2024). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Camat Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Havid Danang Purnomo Widodo, melakukan inspeksi mendadak (sidak) menyusul merebaknya penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kelurahan Kriwen, Selasa (16/4/2024). Masyarakat diminta mengintensifkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) seperti membersihkan selokan air di jalan perkampungan.

Havid didampingi Lurah Kriwen, Purnama, dan sejumlah kader kesehatan mendatangi rumah warga yang menderita penyakit DBD di lingkungan RT 001/RW 001. DBD merebak di daerah tersebut sejak awal Bulan Puasa hingga menjelang Lebaran.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kami melakukan intervensi pencegahan penyakit DBD di wilayah Kelurahan Kriwen. Laporan yang kami terima, ada 16 warga yang mengalami demam tinggi, mual, dan pusing. Dari angka itu, tiga warga dinyatakan positif DBD dan menjalani rawat inap di rumah sakit,” kata Camat Havid.

Saat di rumah penduduk, Havid juga mengecek bak kamar mandi untuk memastikan apakah ada jentik-jentik nyamuk atau tidak. Begitu pula area halaman rumah penduduk juga tak luput dari pengecekan.

Havid juga mengecek kondisi selokan air di jalan perkampungan yang banyak terdapat genangan. “Saya minta sampah dan kotoran di selokan dikeruk agar air bisa mengalir lancar. Kalau seperti ini, air tidak bisa mengalir lancar dan menimbulkan genangan untuk tempat bertelur nyamuk,” ujar dia.

Havid meminta agar pengurus kampung dan warga setempat melakukan kerja bakti untuk membasmi telur nyamuk.di lingkungan rumah. Perabotan-perabotan rumah tangga yang tidak dipakai lagi disimpan di gudang.

“Mayoritas rumah penduduk bersih, bak kamar mandi juga tidak ada jentik-jentik nyamuk. Nah, bisa jadi sarang nyamuk di lingkungan tempat tinggal seperti selokan air yang tersumbat sampah dan kotoran,” papar dia.

Sementara itu, Lurah Kriwen, Purnama, mengatakan saat awal Ramadan hanya satu-dua warga yang mengalami gejala penyakit DBD seperti demam tinggi, mual, dan pusing. Lambat laun, warga lainnya juga mengeluhkan hal serupa. Mereka lantas memeriksakan diri ke puskesmas dan rumah sakit.

Dia akan berkoordinasi dengan pengurus kampung setempat untuk melakukan kerja bakti membersihkan selokan. “Jumlah warga yang terindikasi menderita penyakit DBD sebanyak 16 orang. Tiga diantaranya positif DBD dan dirawat di rumah sakit. Rata-rata remaja dan dewasa. Baru sebulan ini, mulai awal bulan puasa,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya