SOLOPOS.COM - Sofjan Wanandi (JIBI/Bisnis Indonesia/Kelik Taryono)

Pemerintah menilai peringkat daya saing Indonesia yang naik ke urutan 36 disebabkan reformasi birokrasi dan infrastruktur.

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi menilai reformasi birokrasi, peningkatan investasi, dan pembangunan infrastruktur menjadi faktor pendorong utama kenaikan peringkat daya saing Indonesia menjadi ke-36.

Promosi Lewat BRInita, Kampung Hijau Kemuning Tangerang Sulap Lahan Jadi Produktif

World Economic Forum merilis laporan terbarunya yang menyebutkan peringkat daya saing Indonesia secara global pada 2017-2018 menempati posisi ke-36 dari 137 negara, atau naik 5 tingkat dibanding periode sebelumnya pada posisi ke 41.

Ekspedisi Mudik 2024

“Dari reformasi birokrasi ada harapan baru. Investasi naik sedikit karena banyak uang diluar melihat Indonesia ini salah satu negara yang pertumbuhannya baik, bisa 5% bila dibandingkan dengan negara- negara lain,” katanya, di Istana Wakil Presiden, Jumat (29/9/2017).

Meski naik lima posisi, peringkat Indonesia masih berada di bawah negara ASEAN lainnya, seperti Thailand di posisi 32, Malaysia di posisi 23 dan Singapura di posisi 3.

Melihat hal tersebut, Sofjan mengatakan masih banyak tantangan yang harus dilakukan agar daya saing Indonesia bisa melewati Thailand dan Malaysia. Yang utama, Sofjan mengatakan perihal penyederhanaan aturan antarkementerian dan di daerah yang masih berbelit walaupun sejumlah deregulasi sudah banyak membuahkan hasil positif.

“Tantangan masih di aturan-aturan dan pelaksanaan aturan yang dibikin-bikin sehingga sebenernya kita masih bisa cepat tumbuh,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah masih harus mengurangi aturan-aturan yang tidak perlu.

Saat ini, dia mengatakan pemerintah terus berupaya membuat iklim investasi yang friendly bagi pengusaha, sehingga diharapkan akan terus meningkatkan daya saing Indonesia. Dalam laporan WEF, Swiss masih menjadi negara yang memiliki daya saing paling tinggi diikuti oleh Amerika Serikat di posisi kedua. Adapun, peringkat tersebut dinilai dari performa 137 negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya