Yogyakarta (Solopos.com)–Sebanyak 14 kecamatan di Gunungkidul terkendala minimnya daya listrik sehingga belum bisa mengoperasikan simulasi e-KTP secara maksimal. Karena itu Pemkab Gunungkidul terpaksa harus menyediakan anggaran pendamping guna menambah daya listrik di 14 kecamatan tersebut.
Promosi Peneliti Harvard Ungkap Peran BRI Dorong Inklusi Keuangan lewat Digitalisasi
Pengurus Paguyuban Camat Gunungkidul, Agus Kamtono usai menggelar rapat pimpinan di Pemkab setempat, Senin (19/9/2011) menjelaskan ketidakmampuan daya listrik yang dimiliki setiap kecamatan menjadi problem yang belum terpecahkan. Pasalnya anggaran dari Pemkab baru dikoordinasikan guna penambahan daya listrik tersebut.
“Ada 14 sampai 15 kecamatan yang terkendala kekurangan daya listrik, kami masih menunggu dari dinas perihal penambahan daya tersebut,” ungkapnya.
Dalam mengoperasikan alat e-KTP, lanjutnya, setiap kecamatan membutuhkan daya yang berbeda. Ia mencontohkan di kecamatan Semin yang membutuhkan 5500 watt berbeda dengan Tanjungsari yang hanya 3500 watt. Perbedaan alat sehingga tak bisa dioperasikan menurut Agus menjadi indikator tergesa-gesanya program e-KTP yang digulirkan pemerintah pusat.
“Kalau menurut saya ada kesan tergesa-gesa dalam melaksanakan program ini,” imbuhnya.
JIBI/HARJO/ton