SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG </strong>&ndash; <a title="Home Semarang Bank Indonesia Gelar Festival Ekonomi Syariah di Semarang" href="http://semarang.solopos.com/read/20180503/515/914012/bank-indonesia-gelar-festival-ekonomi-syariah-di-semarang">Perekonomian Jawa Tengah (Jateng) </a>mengalami pertumbuhan sekitar 5,41% secara <em>year on year</em> (yoy) pada kuartal pertama 2018. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sekitar 0,09% dibanding kondisi yang sama pada periode sebelumnya atau kuartal I 2017, yang mencapai 5,23%.</p><p>Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, Margo Yuwono, menyebutkan pertumbuhan ekonomi Jateng itu lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya mencapai 5,06% pada kuartal I 2018.</p><p>&ldquo;Kalau kuartal sebelumnya [triwulan IV 2017], pertumbuhan ekonomi Jateng ini naik sekitar 2%,&rdquo; ujar Margo saat sesi jumpa pers di kantor <a title="BPS Catat Indeks Pembangunan Manusia Jateng 70,52" href="http://semarang.solopos.com/read/20180417/515/910817/bps-catat-indeks-pembangunan-manusia-jateng-7052">BPS Jateng,</a> Kota Semarang, Senin (7/5/2018).</p><p>Margo menyebutkan ada berbagai faktor yang memicu pertumbuhan ekonomi Jateng. Salah satunya adalah tingginya tingkat konsumsi atau daya beli masyarakat, terutama sektor rumah tangga seperti makanan, restoran, pendidikan, dan kesehatan. Komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) itu menyumbang sekitar 60,57% dari pertumbuhan ekonomi Jateng dari sisi pengeluaran.</p><p>&ldquo;Sekarang menjadi tugas pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya rumah tangga. Kalau daya beli masyarakat terjaga, tentu pertumbuhan ekonomi juga semakin bagus,&rdquo; beber Margo.</p><p>Sementara itu sumber pertumbuhan tertinggi kedua di Jateng dari sisi pengeluaran berasal dari nilai investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang mencapai 30%. Pada triwulan I 2018, PMTB Jateng tumbuh 6,37% yang didukung oleh peningkatan belanja modal pemerintah dan investasi domestik.</p><p>Sementara dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi Jateng dipicu oleh meningkat <a title="Bekraf Ajak Pelaku Ekonomi Kreatif di Jateng Gabung BISMA" href="http://semarang.solopos.com/read/20180501/515/913566/bekraf-ajak-pelaku-ekonomi-kreatif-di-jateng-gabung-bisma">lapangan usaha</a> pertanian, kehutanan, perikanan, dan industri pengolahan. Lapangan usaha industri pengolahan &nbsp;memberikan kontribusi sekitar 34,83%.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya