SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

BOYOLALI—Daun tanaman tembakau di lahan seluas sekitar 45 ha di tiga Boyolali menjadi keriting karena petani telat memulai jadwal tanam. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Jumat (20/7/2012), kasus itu terjadi di wilayah tanaman Boyolali bawah atau di Kecamatan Banyudono, Sawit dan Teras. Tamanan yang terserang penyakit tersebut rata-rata berusia tiga pekan hingga sebulan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Boyolali, Teguh Sambodo, mengonfirmasi kabar tersebut. Dia menjelaskan sebagian besar tamanan tembakau di wilayah itu terserang. “Masing-masing bisa 15 ha jadi bisa dikatakan sekitar 45 ha yang terserang daun keriting atau tak tumbuh secara normal,” katanya kepada Solopos.com, Jumat siang.

Di daerah Sawit, Teguh Sambodo menyebut penyakit itu menyerang di lahan sekitar Desa Jatirejo, Desa Cepokosawit, Desa Blumbang, Desa Soka dan Desa Jenengan. Sementara di Banyudono, dia menyebut kasus sama terjadi di Desa Jipangan, Jembungan, Dukuh, Kuwiran dan Ketaon. Untuk Kecamatan Teras, kasus terjadi di Desa Nepen dan Mojolegi. “Karena relatif baru ditanam maka banyak petani yang segera merombak tanaman, yakni dengan mengganti tanaman padi,” tambahnya.

Pilihan mengganti tanaman itu, lanjut dia, setelah dipertimbangkan tanaman tak bisa diselamatkan. Sejauh ini dia menyebut upaya pemupukan tak menuntaskan masalah. “Jika kecilnya sudah begitu besarnya pasti berwujud daun yang terbakar,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya