Solopos.com, BOYOLALI — Naskah Merapi-Merbabu adalah karya sastra yang ditulis di sekitar lereng gunung Merapi dan Merbabu (Telamaya, Telaga, dan Wilis) di atas daun lontar menggunakan aksara buda atau aksara gunung dan aksara Jawa (sebagian kecil) pada rentang abad ke-16 hingga abad ke-18.
Bataviaasch Genootschap membawa naskah-naskah itu ke Batavia (Jakarta) pada 1852, yang sekarang menjadi koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI). Dari situlah, naskah Merapi-Merbabu mulai diteliti. Isi dari naskah-naskah Merapi-Merbabu terbentang dalam berbagai bahasan, mulai dari ilmu perbintangan, kakawin, kidung, mantra, kebahasaan, hingga obat-obatan tradisional.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.