Soloraya
Kamis, 18 April 2024 - 13:20 WIB

Libur Lebaran, Volume Sampah Masuk ke TPA Winong Boyolali Malah Berkurang

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala DLH Boyolali, Suraji. (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Volume sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir atau TPA Winong, Boyolali, berkurang meskipun tidak terlalu signifikan selama Lebaran 2024.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali, Suraji, menyampaikan selama libur Lebaran pada 6-15 April 2024 sampah yang masuk ke TPA tersebut turun sekitar 4,9% dibanding hari biasa.

Advertisement

“Pada hari biasa [volume sampah] yang masuk sekitar 105 ton per hari, pada libur Lebaran turun menjadi 100 ton per hari,” jelasnya kepada Solopos.com, Kamis (18/4/2024).

Suraji menjelaskan sampah yang masuk ke TPA Winong, Boyolali, ada dua jenis yakni dari layanan DLH dan pengelolaan mandiri oleh masyarakat. Ia mengatakan ada sekitar 70 mitra mandiri dalam pengelolaan sampah yang dilayani DLH Boyolali.

Advertisement

Suraji menjelaskan sampah yang masuk ke TPA Winong, Boyolali, ada dua jenis yakni dari layanan DLH dan pengelolaan mandiri oleh masyarakat. Ia mengatakan ada sekitar 70 mitra mandiri dalam pengelolaan sampah yang dilayani DLH Boyolali.

Pada saat Lebaran, sampah yang berasal dari layanan mandiri masyarakat berkurang karena selama libur Lebaran sebagian mitra mandiri tidak mengangkut sampah sehingga volume sampah masuk ke TPA berkurang.

Sedangkan volume sampah dari layanan DLH naik sekitar 2,3%. Namun kenaikan itu juga tidak signifikan sehingga secara keseluruhan volume sampah yang masuk TPA tetap berkurang.

Advertisement

Suraji menjelaskan mitra mandiri ada dalam memperluas cakupan layanan karena DLH Boyolali tidak mampu melayani semua masyarakat di Kota Susu. Sehingga solusinya masyarakat bisa menunjuk orang atau pengusaha yang bisa mengangkut sampah ke TPA Winong.

Untuk sampah yang biasanya masuk ke TPA Winong hampir sama yaitu 50% organik dan sisanya anorganik. Sementara itu, DLH mencatat volume sampah masuk ke TPA Winong, Boyolali, sempat naik sekitar 12,21% saat Ramadan dari 105 ton menjadi 117 ton per hari.

Indikasi kenaikan tersebut karena pada saat Ramadan banyak orang membeli makanan dalam kemasan plastik, kertas, daun, styrofoam, dan sebagainya.

Advertisement

“Kapasitas TPA Winong masih mampu karena masih ada blok sampah, mungkin sampai akhir tahun kami masih bisa untuk menampung sampah. Nanti akhir tahun kami mau buat blok sampah baru ke arah Jelok,” kata dia.

Lebih lanjut, selama libur Lebaran, 100-an petugas dari DLH Boyolali tetap bekerja untuk memastikan tidak ada timbunan sampah di masyarakat. Belasan dump truck juga dioperasikan untuk mengangkut sampah.

“Kami tidak libur, tapi pada hari H Lebaran kami membersihkan agak siang karena salat Id dan sungkeman dengan orang tua baru menyapu,” kata dia.

Advertisement

Suraji mengimbau masyarakat untuk memulai memilah sampah dari rumah dan mengurangi yang dibuang. Plastik yang masih bersih dikumpulkan dan disimpan. Bisa dijual atau diberikan kepada pemulung.

“Sampah organik ya jangan dikeluarkan, seperti sisa sayur dan makanan. Bisa ditaruh di jugangan [lubang] kalau tidak serahkan ke orang yang punya ternak,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif