SOLOPOS.COM - Warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, menyeduh kopi di halaman DPRD Klaten sembari menunggu perwakilan mereka yang menggelar audiensi dengan Komisi III DPRD Klaten dan Pemkab Klaten, Kamis (25/11/2021). (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN—Puluhan warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, menggeruduk DPRD Klaten menyampaikan keluhan mereka agar ruas jalur evakuasi di wilayah mereka segera diperbaiki, Kamis (25/11/2021). Menariknya, mereka membawa bekal Kopi Petruk yang merupakan produk asli warga dari lereng Gunung Merapi itu.

Warga membawa bekal perlengkapan mulai dari air panas, kopi, hingga alat untuk menyeduh. Kopi itu mereka olah dan nikmati bersama seusai menggelar orasi singkat di halaman DPRD. Orasi itu diisi dengan menyanyikan lagu dengan lirik berisi permintaan agar jalur evakuasi di desa mereka segera diperbaiki.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seusai orasi dan perwakilan warga memasuki DPRD, puluhan warga duduk di bawah pohon sekitar gedung wakil rakyat tersebut sembari menyeruput kopi racikan mereka sendiri. Tak hanya dinikmati sendiri, kopi hasil olahan warga juga disuguhkan di ruang pertemuan yang menjadi tempat audiensi antara perwakilan warga, pemkab, serta Komisi III DPRD Klaten.

Baca Juga: Tuntut Perbaikan Jalur Evakuasi Merapi, Warga Datangi DPRD Klaten

Ketua RW 06, Dukuh Karang, Desa Sidorejo, Suharto, 63, membenarkan warga sengaja membawa bekal kopi hasil olahan mereka sendiri. Hal itu dimaksudkan untuk membawa suasana santai dalam audiensi tersebut.

“Yang namanya demo itu selama ini image-nya kan ramai-ramai. Sementara, kami datang ini kan mau dengar pendapat saja dalam kondisi santai. Tidak ingin membuat situasi tegang. Kami datang ingin ramah dan mereka yang di luar menunggu kami yang di dalam juga dalam kondisi santai. Memang kami sengaja bawa bekal sendiri termasuk bawa makanan dan lain-lain,” kata Suharto saat ditemui seusai audiensi.

Salah satu warga Dukuh Mbangan, Desa Sidorejo, Sukiman, mengatakan selain Kopi Petruk, warga juga membawa wedang rempah yang juga hasil racikan warga. Kopi Petruk merupakan produk kopi yang ditanam, diolah, dan dipasarkan warga melalui komunitas sukarelawan Radio Lintas Merapi dan Kelompok Tani Ngudi Rukun. Sementara, wedang rempah merupakan produk olahan Kelompok Wanita Tani Srikandi.

Baca Juga: 48 Guru di Klaten Meninggal karena Covid-19 selama Pandemi

“Tujuan kami satu untuk menunjukkan produk lokal dari desa kami. Kedua, kami ingin menunjukkan kalau datang ramai-ramai itu tidak harus bengok-bengok. Intinya apa yang ingin kami sampaikan itu ketemu,” kata dia.

 

Diperjuangkan

Sukiman mengatakan dalam audiensi itu warga menuntut jalur evakuasi di wilayah mereka segera diperbaiki. Dalam audiensi sempat ada permintaan pengalihan rencana anggaran perbaikan jalan pada 2022.

Rencananya, perbaikan ruas jalan Basin-Mipitan dianggarkan Rp18 miliar sementara ruas jalan Kaliwuluh-Deles dialokasikan Rp5 miliar. Dari rencana alokasi itu, warga meminta agar rencana alokasi jalan Rp18 miliar diprioritaskan untuk perbaikan ruas jalan Kaliwuluh-Deles, sementara Rp5 miliar digunakanuntuk perbaikan ruas jalan Basin-Mipitan.

Baca Juga: Mengantuk, Warga Ngawi Terjatuh dari Motor PCX di Jalan Solo-Jogja

“Harusnya seperti itu. Jalur evakuasi di KRB [kawasan rawan bencana erupsi Merapi] diprioritaskan untuk diperbaiki. Apalagi saat ini status aktivitas Gunung Merapi dalam posisi siaga,” kata Sukiman.

Ketua Komisi III DPRD Klaten, Basuki Efendi, menjelaskan tuntutan warga agar ruas jalan Kaliwuluh-Deles bisa segera diperbaiki bakal diperjuangkan melalui Badan Anggaran (Banggar). Saat ini, DPRD dan pemkab masih membahas rencana anggaran 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya