SOLOPOS.COM - Ketua KPK, Firli Bahuri, saat di Surabaya, Kamis (9/1/2020). (Antara)

Solopos.com, SURABAYA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, hadir dalam rapat koordinasi dan sinergi penyelenggaraan pemerintahan yang digelar Pemprov Jatim di Surabaya, Kamis (9/1/2020). Dalam acara yang dihadiri oleh para kepala daerah se-Jatim tersebut, Firli mengaku tidak bahagia atas penangkapan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, pada Selasa (7/1/2020) malam lalu.

"Saya sangat tidak happy (bahagia) jika ada kepala daerah tertangkap tangan oleh KPK. Makanya itu kita harus mencegah jangan sampai ada kepala daerah terlibat KKN, berapa pun nilainya," ujar mantan Kapolda Sumatra Selatan itu, seperti dilansir Antara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Firli mengaku datang rakor hari ini untuk mengingatkan para kepala daerah se-Jatim agar tidak melakukan tindakan korupsi, kolusi, maupun nepotisme.

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam kesempatan  itu, ia juga menyampaikan masih ada pekerjaan rumah yang harus diperbaiki dalam sistem tata politik maupun pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Terbukti, kata dia, pada dua hari terakhir terdapat dua tindakan OTT yang dilakukan KPK dalam kasus berbeda. Selain menangkap Bupati Sidoarjo, KPK juga melakukan OTT terhadap komisioner KPU, Wahyu Setiawan.

"Ternyata masih ada kepala daerah yang main-main dengan pengadaan barang maupun jasa. Jadi, masih ada PR besar dan ini harus diperbaiki bersama," ucapnya.

KPK telah menetapkan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, bersama lima orang lainnya sebagai tersangka kasus suap terkait pengadaan proyek infrastruktur di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Lima orang tersebut di antaranya Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo, Sunarti Setyaningsih;  Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo, Judi Tetrahastoto; dan Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan, Sanadjihitu Sangadji.

Dua lainnya dari unsur swasta yakni Ibnu Ghopur dan Totok Sumedi.

Sehari setelahnya, Rabu (8/1), KPK juga melakukan OTT terhadap salah seorang komisioner KPU, Wahyu Setiawan. Sampai saat ini, sejumlah pihak yang diamankan masih dilakukan pemeriksaan oleh penyidik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya