SOLOPOS.COM - Sejumlah pengguna jalan melintas di kawasan Gladak Jl Slamet Riyadi Solo, Kamis (11/11/2021) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLOReal Estate Indonesia (REI) Komisariat Soloraya mengakui harga tanah di Kota Solo paling mahal di pinggir Jl Slamet Riyadi. Namun, berdasarkan data organisasi pelaku usaha bidang properti tersebut, hingga saat ini harga tanah di kawasan itu belum mencapai Rp65 juta per meter persegi.

“Untuk harga Rp65 juta itu saya belum melihat di titik mana. Saya belum tahu sampai segitu,” tutur Ketua REI Komisariat Soloraya, SS Maharani, saat dihubungi Solopos.com melalui ponsel, Rabu (6/7/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Maharani mengakui harga tanah di Solo mengalami peningkatan yang sangat tajam beberapa tahun terakhir. Sebab luas wilayah Solo sangat kecil. Tapi setahu dia harganya belum ada yang mencapai Rp65 juta per meter persegi, bahkan di pinggir Jl Slamet Riyadi sekali pun.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Maharani, harga tanah di pinggir Jl Slamet Riyadi, Kota Solo, masih berkisar di angka Rp30 juta per meter persegi untuk lokasi di utara jalan. Sedangkan harga tanah di sisi selatan Jl Slamet Ryadi di kisaran Rp17 juta per meter persegi.

Harga itu masih penawaran. Artinya belum harga kesepakatan antara penjual dan pembeli. Masih ada kemungkinan harga yang disepakati antara penjual dan pembeli di bawah angka itu. “Selisih harga di sisi selatan dengan sisi utara Jl. Slamet Riyadi memang separuh,” terangnya.

Baca Juga: Harga Tanah di Solo Capai Rp65 Juta/M2, di Mana Lokasinya?

Kondisi tersebut, menurut Maharani, salah satunya dipengaruhi jalur itu yang hanya satu arah untuk kendaraan dari barat ke timur. “Kan Jl Slamet Riyadi untuk satu jalur itu mempengaruhi untuk kami berbisnis, kan beda selatan dan utara,” urainya.

Lokasi Paling Mahal

Maharani menjelaskan karena tingginya harga tanah di pinggir Jl Slamet Riyadi, Kota Solo, area itu lebih cocok untuk gedung perbankan atau perkantoran bisnis. Sedangkan untuk bisnis properti sudah terlampau mahal sehingga lebih memilih daerah pinggir Solo.

“Untuk area pinggir Jl Slamet Riyadi pun itu harganya berbeda-beda. Yang paling mahal di jalur Bundaran Gladak hingga Sami Luwes. Itu jalur paling mahal di Solo. Untuk properti sudah tak masuk. Cocoknya kantor dan perbankan,” paparnya.

Baca Juga: Diklaim Jadi Kota Ternyaman, Harga Tanah di Solo Capai Rp65 Juta/M2

Selain lebih membidik kawasan di pinggir Solo, Maharani menjelaskan para pengembang properti sudah meluaskan kawasan bidikan di Soloraya. Kondisi itu diakui karena faktor harga tanah yang masih terjangkau, dibandingkan di wilayah Solo.

Sebelumnya diberitakan, situs jual beli properti online Rumah.com menuliskan salah satu tanah yang dijual di pusat Kota Solo, tepatnya di Jl Slamet Riyadi, mencapai Rp65 juta per m2. Tanah tersebut memiliki luas 2.751 meter persegi, sehingga total nilai dari tanah tersebut mencapai Rp178,8 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya