SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo dalam waktu dekat segera mengumumkan hasil sensus penduduk yang dilakukan tahun 2010 ini. BPS menegaskan, data yang diperolehnya dipastikan tak akan sinkron dengan data yang dihimpun oleh Pemkot/ Pemda setempat.

Pasalnya, indikator yang dipakai dalam mendata berbeda dengan yang dipakai Pemkot atau Pemda setempat. “Dalam mendata, kami memiliki indikator yang berbeda, tujuan dan kepentingan yang berbeda. Jadi, ya hasilnya tentu akan berbeda,” terang kepala BPS Solo, Toto Desanto ketika ditemui Espos di ruang kerjanya, Jumat (4/6).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski demikian, lanjut Desanto, pihaknya tak akan melakukan sinkronisasi data di antara kedua belah pihak tersebut. Sebaliknya, data yang dimiliki Pemkot dalam waktu dekat harus mengacu pada data yang dimiliki BPS. “Ini adalah amanat dari presiden agar semua data penduduk mengacu pada data dari BPS,” paparnya.

Adanya perbedaan data tersebut menurut sejumlah kalangan dikhawatirkan akan memicu gejolak di masyarakat ketika muncul program yang bergulir soal bantuan bagi warga miskin, seperti bantuan langsung tunai (BLT), Raskin serta sejumlah bantuan lainnya dari pusat.

Salah satu warga Laweyan, Heru Supriyanto mengusulkan agar dilakukan sinkronisasi antara data BPS dengan Pemkot. Pasalnya, jika kedua belah pihak tak melakukan koordinasi, maka akan terjadi gejolak dan kecemburuan sosial di lapisan bawah. “Menurut saya, kedua belah pihak harus saling koordinasi agar warga tak dikorbankan lagi,” paparnya.

asa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya