SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Karut-marutnya data jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) di Kota Solo membuat sejumlah RT di Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, geram. Mereka berencana menggeruduk kantor Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Jumat (27/12/2012) pagi.

“Datanya amburadul. Kami akan menggeruduk kantor DKK untuk mengklarifikasi data penerima kartu jamkesmas. Kami ingin tahu, sebenarnya data yang dijadikan patokan mana. Masak orang yang miskin enggak dapat kartu jamkesmas, sementara yang kaya dapat, ini kan aneh. ” jelas Sudaryanto selaku Ketua RT 006/RW 001 Semanggi, Pasar Kliwon, Kamis (27/12/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Yang lebih mengejutkan lagi, kata Sudaryanto, orang yang sudah meninggal dunia tetap mendapatkan kartu jamkesmas. Padahal data kematian warga sudah dilaporkan pada lembaga terkait. Kejanggalan lain yang ditemui Sudaryanto yakni dalam satu keluarga yang dibilang mampu secara ekonomi justru mendapatkan kartu jamkesmas yang diberlakukan 2013.
“Nah, sementara warga yang sudah saya daftarkan malah tidak dapat. Saya yakin, kejadian ini menimpa kecamatan lain,” papar Sudaryanto.

Ekspedisi Mudik 2024

Keluhan serupa diungkapkan Ketua RT 002/ RW 015, Semanggi, Pasar Kliwon, Rudi Sutopo. Pihaknya belum berani membagikan kartu jamkesmas kepada masyarakat karena data itu tidak sesuai dengna fakta di lapangan.

“Saya disuruh dari Puskesmas Sangkrah untuk membagikan kartu kepada warga, namun saya tolak. Kalau saya bagikan pasti dikomplain warga. Bagaimana tidak, data perubahan sama sekali tidak ada yang berubah. Malah ada penambahan penerima kartu, padahal orang itu mampu,” jelas Rudi.

Rudi menganggap kinerja petugas Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo terkesan asal-asalan dalam mendata warga miskin (penerima jamkesmas).

“Katanya RT disuruh mendampingi petugas dari BPS untuk mendata ulang warga penerima jamkesmas. Hla giliran kartu sudah turun, malah datanya beda semua. Berarti kerja kami dalam pendampingan muspro. Daripada dikomplain warga, lebih baik saya tunda dulu pembagiannya. Kami akan meminta klarifikasi pada DKK. Sebenarnya acuannya apa?” terang Rudi.

Rudi mengaku tidak tahu masa berlaku kartu jamkesmas 2013. Dirinya memerkirakan besaran nilai setiap kartu jamkesmas yakni Rp80-an juta.

“Kartu jamkesmas memang beda dengan PKMS. Nominalnya lebih banyak,” pungkas Rudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya