SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga miskin (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO — Dinas Sosial (Dinsos) Kota Solo memberi batas waktu hingga 10 Desember mendatang bagi 53 kelurahan untuk merampungkan verifikasi dan validasi (verval) 10.000an data keluarga miskin (gakin).

Pada 2017 lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memiliki data awal kemiskinan sebanyak 50.000 (gakin) yang diverifikasi. Hingga pertengahan 2019 masih tersisa 17.000an yang indikatornya tidak lengkap.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabid Fakir Miskin Dinsos Kota Solo, Dian Renata, mengatakan akhir September lalu jumlah gakin yang harus verval tersisa 10.000an. Verval tersebut harus rampung di tiga pekan ke depan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sampai saat ini proses masih berjalan. Langkah ini untuk memperbarui data gakin setiap dua tahunan sebelum dimasukkan dalam Surat Keputusan (SK) Wali Kota. Laporan sementara, ada gakin yang sudah tidak menjadi Prioritas (P) 1, tapi ada pula yang semula P3 turun ke P1. Semuanya sudah masuk Sistem Informasi Kesejahteraan Elektronik (E-SIK),” kata dia, saat berbincang dengan , Jumat (22/11/2019).

Dian mengatakan dari 10.000an data, diperkirakan 30 persen di antaranya merupakan duplikasi atau warga yang sudah tidak berdomisili di Solo. Data yang sudah masuk E-SIK yang lantas ditetapkan dalam SK Wali Kota menjadi basis data awal intervensi pemerintah.

“Pada 2020 kami akan memperbarui data gakin secara keseluruhan menggunakan aplikasi Android E-SIK yang dirilis September lalu,” ucapnya.

Lebih lanjut dijelaskan data gakin yang sudah diverval, sebagian tidak ditemukan oleh petugas. Pihak Kelurahan selanjutnya diminta menggelar uji publik untuk memastikan kebenaran tidak ditemukannya data itu.

“Ini juga merupakan langkah kami agar tidak ada lonjakan data tidak valid saat pembaruan data gakin di 2020 mendatang,” kata Dian.

Sebelumnya, Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menyebut verval data kemiskinan diharapkan membuat bantuan sosial program pengentasan kemiskinan menjadi tepat sasaran. Menurutnya, selama ini 80 persen penerima bansos tidak tepat sasaran.

“Kalau bisa hasil home visit oleh Tim Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan (TPKK) yang masuk E-SIK itu menjadi sasaran utama bansos,” ucap Rudy, sapaan akrabnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya