SOLOPOS.COM - Ilustrasi persebaran virus corona. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Data kasus Covid-19 Kota Solo menunjukkan ada tambahan satu kasus positif pada Senin (27/4/2020). Tambahan itu membuat jumlah kasus positif corona yang semula 17 menjadi 18 kasus.

Kasus positif Covid-19 yang baru ini merupakan warga Joyotakan, Serengan, Solo, yang berusia 34 tahun. Belum diketahui riwayat pasien tersebut karena Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo belum melakukan tracing.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Penambahan satu pasien ini juga membuat Kecamatan Serengan mencatatkan dua kasus positif corona

Terlibat Cinta Terlarang, 2 Perangkat Desa Troketon Klaten Dipecat?

Selain jumlah pasien positif, data pasien dalam pengawasan atau PDP terkait Covid-19 di Kota Solo yang meninggal dunia juga bertambah menjadi 17 orang.

PDP yang dilaporkan meninggal pada Senin itu berasal dari Kelurahan Ketelan, Kecamatan Banjarsari. PDP ini terhitung muda karena baru berusia 25 tahun. Dia diketahui memiliki penyakit bawaan.

“Dengan tambahan tersebut total PDP meninggal 17 orang,” ungkap Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, kepada wartawan, Senin (27/4/2020).

Jokowi Sebut Covid-19 Indonesia Reda Juni, Apindo: Sulit Memprediksi

Data total PDP terkait Covid-19 di Solo saat ini 106 orang. Dari jumlah itu, yang dirawat sebanyak 23 orang, 66 orang sembuh, dan 17 meninggal dunia.

Sedangkan jumlah ODP menjadi 463 orang, perinciannya satu dirawat inap, 71 rawat jalan, 72 dalam pemantauan dan sisanya selesai pemantauan.

Ahyani mengatakan meningkatnya jumlah pasien terkonfirmasi positif dari hari ke hari membuat Kota Bengawan layak disebut sebagai zona merah persebaran Corona.

3 Perawat RSUD Bung Karno Solo Diusir dari Indekos Grogol Sukoharjo, Camat: Grogolnya Mana?

Bahkan, data adanya pasien positif Covid-19 asal daerah lain yang dirawat di Solo semakin menguatkan kategori tersebut. Ahyani menyebut ada satu kasus positif saja sudah cukup menjadi dasar penetapan zona merah.

Kejadian Luar Biasa

“Solo sudah seperti itu. Sejak kasus pertama, kami menetapkan status KLB [kejadian luar biasa]. Bahkan kalau sekarang sudah merah banget, ketambahan pasien dari daerah sekitar yang dirawat di Solo,” kata dia.

Ahyani meminta masyarakat terus berhati-hati menyikapi kondisi saat ini.

Petani Tunawicara dan Pedagang Keliling di Karanganyar Positif Corona

Jika sebelumnya data pasien positif Covid-19 di Solo muncul 3-4 hari sekali, beberapa hari terakhir penambahan hampir terjadi setiap hari.

Menurut Ahyani, kuncinya pencegahan, menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan tidak bepergian jika tidak penting. “Apalagi kalau sudah transmisi lokal atau penularan antarpenduduk lokal,” kata dia.

Setelah kasus Joyosuran, Gilingan, dan Mangkubumen, Ahyani meyakini transmisi lokal itu sudah terjadi.

Mudahkan Pemantauan, Pemudik di Mayungan Klaten Dipasangi Gelang

Sementara itu data Covid-19 Solo per Senin (27/4/2020) menunjukkan Kecamatan Pasar Kliwon masih di peringkat pertama jumlah kasus positif terbanyak yakni 6 orang. Disusul Jebres 5 orang, Banjarsari 4 orang, Serengan 2 orang, dan Laweyan 1 orang.

Untuk sebaran PDP dengan total 106 orang, paling banyak Jebres 40 orang, disusul Banjarsari 34 orang, Laweyan 16 orang, Pasar Kliwon 10 orang, dan Serengan 6 orang.

Jumlah ODP dengan total 463 orang, paling banyak di Kecamatan Banjarsari 180 orang. Disusul Jebres 139 orang, Laweyan 62 orang, Pasar Kliwon 53 orang, dan Serengan 29 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya