SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Warga Membaca Buku. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul Supriyadi mengatakan terdapat perbedaan data berkaitan warga buta aksara di Gunungkidul. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan jumlah buta aksara di Gunungkidul mencapai 79.000 orang, setelah dilakukan klarifikasi ternyata jumlahnya tinggal 10.000 orang.

“Kita sudah melakukan penelusuran dan jumlahnya tidak seperti yang ada di BPS,” katanya kepada Harianjogja.com, saat menghadiri acara pencanangan pemberantasan buta aksara di Kodim 0730 GK, Selasa (12/8/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Supriyadi menjelaskan adanya perbedaan metodologi untuk pencatatan membuat jumlah data yang ada pun mengalami perbedaan. Sehingga diperlukan kesamaan pandangan serta metodologi dalam proses pencacahan itu.

“Lima tahun yang lalu, warga berusia di atas 60 tahun tidak dimasukan ke penyandang buta aksara. Padahal, mereka ini juga akan berpengaruh dalam jumlah rataan melek huruf di sini,” ungkapnya.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Tommy Harahap membenarkan, data berkaitan jumlah masyarakat yang belum bisa membaca dan menulis masih simpang siur. Menurut dia, ada data yang mengatakan bila wilayah Gunungkidul sudah bebas buta aksara. Tapi kenyataannya, masih banyak warga yang belum bisa membaca menulis. Adanya program bebas buta aksara di Kodim 0730 GK merupakan salah satu cara untuk mengetahui berapa jumlah warga yang buta aksara.

“Yang tahu berapa jumlah sebenarnya adalah mereka yang benar-benar terjun ke lapangan. Jadi, melalui bintara Pembina desa (Babinsa) diharapkan bisa diketemukan data pasti penderita buta aksara di Gunungkidul,” katanya.

Tommy pun percaya data yang ada saat ini tidak bisa dijadikan pegangan 100%. Pasalnya, akurasi data tiap waktunya terus mengalami perubahan. Untuk itu, perlu diadakan pendataan berkala untuk mendapatkan data yang mendekati kondisi nyata di lapangan.

Komandan Kodim 0730 Gunungkidul, Letkol Arh Heman Toni mengatakan, TNI tak hanya memiliki fungsi dalam pertahanan dan keamanan semata. Melainkan, TNI juga memiliki tugas untuk berpartisipasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu yang dilakukan dengan berpartisipasi mengentaskan buta aksara di Gunungkidul.

“Saat ini masih banyak warga yang belum bisa membaca dan menulis. Kondisi itu sangat rentan terhadap pengaruh paham-paham yang menyimpang dan menyesatkan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya