Dasar Jahil

Esuk uthuk-uthuk, Jon Koplo sudah nongkrong di depan ruang dosen dengan segepok skripsi yang belum dijilid. Sesuai janji lewat SMS, mahasiswa tingkat akhir universitas swasta di Kartasura ini akan meminta tanda tangan Lady Cempluk, dosen pengujinya pukul 09.00 WIB. Tetapi entah kenapa hingga pukul 10.00 WIB Bu Dosen belum nongol juga.

Saat sedang menunggu itulah Koplo bertemu dengan Gendhuk Nicole, temannya seangakatan yang juga sedang skripsi. Bedanya, Koplo sudah selesai sedangkan Gendhuk masih dalam proses. Kebetulan mereka menunggu dosen yang sama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sudah lama, Plo? Bu Cempluk belum datang ya?” tanya Gendhuk yang baru saja datang.

“Belum. Aku sudah nunggu dari tadi nggak datang-datang,” jawab Koplo seolah mencari teman kecewa.

Semenit, dua menit, sampai setengah jam Bu Cempluk belum muncul juga. Gendhuk pun berpamitan mau ke kamar kecil.

Karena bosan menunggu, Koplo pun punya pikiran iseng. Berjalanlah ia menuju toilet, lalu dikuncinya salah satu pintu kamar mandi dari luar untuk menjahili Gendhuk Nicole. “Lumayan, refreshing…” begitu pikirnya.

Tapi belum sempat dia beranjak, tiba-tiba mak pecungul… Gendhuk Nicole muncul dari kamar mandi di sampingnya. Dan yang lebih membuat Koplo syok, saat itu juga pintu kamar mandi yang dikuncinya tadi digedor-gedor dari dalam oleh seorang perempuan yang suaranya sudah tidak asing lagi baginya. Benar saja, saat pintu dibuka, badalaaa…!  Ternyata yang dikuncinya tadi adalah Bu Lady Cempluk, dosen yang sedang ditunggunya dari tadi.

Menyadari kesalahannya, muka Koplo pun langsung merah padam dan buru-buru nyembah-nyembah meminta maaf.

M Nasridini, guru unit MTs PonPes Modern Al-Amin Palur Mojolaban Sukoharjo