SOLOPOS.COM - Warga menjalani isolasi terpusat di gedung serbaguna Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Solo, Minggu (4/7/2021). (Istimewa/Murjioko)

Solopos.com, SOLO — Satgas Penanganan Covid-19 Kelurahan Jagalan, Jebres, Solo, mulai kewalahan menangani kasus konfirmasi positif Covid-19 di wilayah tersebut. Selain disibukkan dengan pemakaman jenazah dengan prokes Covid-19, Satgas kelurahan tersebut juga masih harus mengurus pasien bergejala.

Satgas harus membantu mencarikan rumah sakit bagi pasien positif Covid-19 bergejala. Padahal saat ini hampir semua rumah sakit di Kota Solo kehabisan ruang isolasi Covid-19.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pada sisi lain, masih ada 11 warga positif Covid-19 tanpa gejala yang menjalani isolasi secara terpusat di Gedung Serba Guna kelurahan setempat. Sementara 30 orang lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah.

Baca Juga: Penyekatan Jurug dan Faroka Solo: 3 Orang Positif Covid-19, 28 Kendaraan Dipaksa Putar Balik

Ekspedisi Mudik 2024

Salah satu pasien pada kasus positif Covid-19 bergejala, Edi, 67, sampai harus menunggu di bak mobil pikap milik Satgas Penanganan Covid-19 Jagalan di depan gedung serba guna, Minggu (4/7/2021).

Edi berbaring di bak pikap menunggu diantar di ke rumah sakit. Warga yang mendapatkan hasil positif dari tes polymerase chain reaction (PCR) tersebut tampak lemas. Ia tidak banyak bergerak.

Tangan kanannya hanya memegangi dahi sepanjang pemantauan Solopos.com dari kejauhan. Tak jauh dari mobil, ada Apri, menantu Edi yang menunggui.

Baca Juga: 13 Pasar Tradisional Solo Ditutup Selama PPKM Darurat, Bolo Pasar Tuntut Kompensasi

Sudah Vaksin 2 Kali

“Ini sudah divaksin dua kali ikut kelompok lansia tapi belum menjamin juga. Tergantung prokes. Bapak saya suka ke mana-mana,” katanya kepada Solopos.com, Minggu.

Apri menjelaskan kasus positif Covid-19 yang dialami warga Jagalan, Solo, itu. Menurut Apri, bapak mertuanya itu terkonfirmasi positif Covid-19 sejak Jumat (2/7/2021). Kondisi bapaknya bergejala batuk.

Apri bermaksud mengantar Edi untuk mengikuti isolasi terpusat di gedung serba guna Jagalan karena isolasi di rumah tidak memungkinkan. Namun, Satgas Covid-19 Jagalan menolak memasukkan Edi ke gedung serba guna demi keselamatan warga lain.

Baca Juga: Selain STP, Satgas Covid-19 Solo Siapkan 8 Tempat Ini Untuk Isolasi Terpusat Pasien OTG

Satgas kemudian berusaha mencarikan bed isolasi rumah sakit untuk merawat Edi siang itu juga. “Informasinya ada tempat di RS [Rumah Sakit Umum Islam] Kustati. Ini dibantu Satgas mengecek. Kalau enggak ada dibawa masuk [gedung serba guna] atau dibawa pulang masih menunggu,” papar Edi yang mengaku khawatir mengenai kondisi bangsal isolasi RS di Solo.

Pelaksana Harian Jaga Tangga Covid-19 Kelurahan Jagalan, Murjioko, menjelaskan kasus positif Covid-19 tanpa gejala (OTG) yang menjalani isolasi di gedung serba guna ada 11 orang. Satgas juga mengurusi warga yang menjalani karantina wilayah di RW 008 Jagalan.

Permintaan Bantuan Ke Pemkot Belum Direspons

“Satgas kelurahan sudah berusaha [meminta bantuan] tapi Pemkot tidak merespons dengan cepat. Logistik dari internal. Belum ada bantuan logistik dari Kota [Satgas Covid-19 tingkat Kota Solo],” paparnya.

Baca Juga: PPKM Darurat: Jam Operasional KRL Jogja-Solo Dikurangi, KA Prameks Dihentikan

Selain kebutuhan pangan, imbuhnya, warga yang menjalani isolasi membutuhkan tempat tidur. Permohonan tempat tidur untuk isolasi di gedung serba guna belum direspons oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Solo.

Murjioko sebenarnya ingin membawa warga positif Covid-19 tanpa gejala itu ke Solo Technopark. Namun kabar yang ia terima saat ini STP sudah mulai penuh.

Baca Juga: Begini Pembatasan Aktivitas Perhotelan Solo Selama PPKM Darurat Covid-19

Data yang diperoleh Solopos.com, jumlah kasus Covid-19 Jagalan, Solo, selain 11 orang yang isolasi di Gedung Serba Guna, ada 30 warga RW 008 yang menjalani isolasi mandiri. Selain itu ada satu warga RW 009 Jagalan yang meninggal dunia dan dimakamkan dengan Prokes Covid-19.

Camat Jebres, Sulistiarini, menjelaskan permohonan bantuan logistik untuk warga yang menjalani isolasi di Jagalan sudah diajukan ke Dinas Sosial Kota Solo. Namun, distribusi logistik masih menunggu karena banyaknya permohonan warga yang isolasi mandiri di Kota Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya