SOLOPOS.COM - Kondisi lengang di dalam gerbong KA Prameks tujuan Solo – Yogyakarta, Sabtu (21/3/2020). (Solopos-Farida Trisnaningtyas)

Solopos.com, SOLO – PT Kereta Api Indonesia (KAI) membatasi jumlah penumpang kereta api (KA) lokal Prambanan Ekspres (Prameks) hanya 50%. Langkah ini dilakukan untuk mencegah penularan virus corona.

Padahal, biasanya KA Prameks yang merupakan relasi Solo – Jogja pergi pulang (PP) ini beroperasi hingga 150% dari kapasitas kereta.

Promosi Pegadaian Area Surabaya 2 Gelar Festival Ramadan 2024 di 2 Lokasi

Manager Humas PT KAI Daerah Operasi (Daops) VI Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengatakan PT KAI membatasi jumlah penumpang KA lokal termasuk Prameks dari kapasitas biasanya 150% menjadi 50%. Menurutnya, kebijakan ini sekaligus menerapkan pembatasan fisik demi memutus rantai persebaran Covid-19.

Jenazah Ditolak di Sangkrah Ternyata Warga Luar Kota Solo, Begini Kronologinya

“Sejak adanya Covid-19 ini, okupansi KA juga menurun drastis. Okupansi KA Prameks menjadi hanya 20% - 25% dalam sekali perjalanan,” ujarnya, kepada Solopos.com, Senin (6/4/2020).

Eko menjelaskan kapasitas penuh 150% tersebut terdiri dari 100% penumpang duduk dan 50% penumpang berdiri. Tetapi, dengan pembatasan ini maka penumpang KA Prameks tidak perlu berdesakan di dalam gerbong.

Pembatasan kapasitas maksimal KA Prameks secara otomatis disesuaikan dengan jumlah tiket yang bisa dipesan baik secara online melalui channel KAI maupun go show di stasiun pemberangkatan. Artinya tidak ada penumpang yang berdiri selama pembatasan itu.

Pandemi Corona, Menteri Agama Minta Muslim Bayar Zakat Sebelum Puasa

Menurutnya, jumlah penumpang KA di wilayah Daops VI pada hari biasa sebelum wabah corona mencapai 30.000 per hari. Akan tetapi, sejak adanya Covid-19, angka penumpang jeblok hingga kisaran 3.000 penumpang per hari.

“Penumpang KA kini juga diharuskan mengenakan masker ketika naik KA,” imbuhnya.

Di samping itu, PT KAI memutuskan tetap mengoperasikan KA Prameks sesuai jadwal. Hal ini berbeda dengan KA jarak jauh yang sebagian besar disetop operasionalnya lantaran turunnya okupansi KA efek wabah Covid-19.

Cantik, 2 Pelangi Hiasi Langit Klaten Sore Ini

Salah satu penumpang langganan KA Prameks, Alfi, mengaku kerap kehabisan tiket KA Prameks jika hendak bepergian untuk keperluan mengajar di Jogja. Kini kondisi di dalam gerbong KA lokal Solo-Jogja ini lengang.

“Saya sering kehabisan karena saking penuhnya. Sekarang sepi sekali keretanya, mbak,” jelas dosen muda ini.

Upaya Pencegahan

Sementara itu, pada KA jarak jauh kondektur dapat memindahkan penumpang ke kursi yang kosong jika ada permintaan. Penumpang dapat menghubungi kondektur melalui nomor telepon seluler yang tertera pada setiap dinding kereta.

Tak hanya itu, pihaknya juga menerapkan pembatasan jarak maupun fisik antarpenumpang di area stasiun dan selama dalam perjalanan KA. Misalnya, membuat tanda batas di beberapa titik seperti loket, boarding, mesin check in mandiri, hingga tempat duduk di peron. Jarak antar-penumpang di stasiun juga diatur kurang lebih 1 meter.

Sebelumnya, sejak awal Februari sejumlah upaya pencegahan telah dilakukan. Seperti menyediakan hand sanitizer di area stasiun dan di rangkaian KA, hingga melakukan pengecekan suhu badan.

KAI juga konsisten menjaga kebersihan stasiun maupun sarana  kereta dengan dilakukan penyemprotan disinfektan secara rutin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya