<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Program zonasi yang mulai diterapkan pada tahun ajaran 2018/2019 ini menuntut kerja keras dari para guru agar bisa mengelola input siswa yang beragam. Karena bertujuan untuk pemerataan kualitas pendidikan di semua sekolah, semua guru pun dituntut memiliki kualitas yang sama karena tak ada lagi label guru sekolah favorit.</p><p>Proses belajar-mengajar sekarang bukan lagi menggunakan metode siswa menyesuaikan guru, namun sebaliknya. Rotasi guru yang telah diterapkan Dinas Pendidikan (Disdik) di Tanah Air, Solo khususnya, menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian pengajar, terutama yang selama ini mengabdi di sekolah berlabel favorit.</p><p>Pengamat pendidikan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Furqon Hidayatullah, mengatakan mutasi guru merupakan efek sistem zonasi sekolah yang bertujuan memeratakan kualitas sekolah. Pemerataan kualitas sekolah sangat penting karena tantangan guru di masa depan sangat berat.</p>
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda