SOLOPOS.COM - Potongan video yang menunjukkan pangkalan udara Suriah dekat kota Homs, digempur rudal AS, Jumat (7/4/2017).(JIBI/Solopos/Reuters/Syrian TV)

Jepang dan Turki menjadi beberapa negara yang mendukung upaya militer AS di Suriah.

Solopos.com, WASHINGTON — Turki mendukung aksi militer Amerika Serikat (AS) di Suriah, menyusul serangan kimia yang menewaskan puluhan korban jiwa di Provinsi Idlib pada Selasa (4/4/2017), dan akan siap membantu jika diperlukan, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selama ini Turki sangat mengecam Presiden Suriah Bashar al Assad dan telah berulang kali menyerukan kejatuhannya.

Namun, Turki dalam aksi militernya sejauh ini hanya difokuskan melawan petempur ISIS dari wilayah selatan perbatasannya dan memeriksa kemajuan pejuang Kurdi Suriah, demikian laporan kantor berita Reuters.

Negara-negara Barat serta Turki menuduh Pemerintah Suriah melaksanakan serangan gas beracun pada Selasa lalu, yang setidak-tidaknya menewaskan 70 orang, termasuk sekira 20 anak-anak.

“Jika AS benar-benar melakukan tindakan, maka kami siap untuk ambil bagian,” demikian dilansir surat kabar harian Hurriyet, mengutip Erdogan dalam wawancara dengan penyiar televisi Kanal 7, Jumat (7/4/2017).

Seorang pejabat AS mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan (Pentagon) dan Gedung Putih sedang melakukan diskusi tentang opsi militer dalam menanggapi aksi serangan itu.

Sementara itu, Rusia, yang mendukung pemerintah Suriah, telah mengatakan bahwa kematian para korban itu disebabkan oleh kebocoran gas dari depot tempat kelompok pemberontak menyimpan senjata kimia, setelah serangan udara Suriah terjadi.

Hal senada disuarakan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. “Banyak orang yang tidak bersalah menjadi korban dari serangan kimia itu. Masyarakat internasional dikejutkan dengan tragedi yang menewaskan banyak anak-anak di antara korbannya,” kata Abe kepada wartawan sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (8/4/2017).

“Jepang mendukung tekad pemerintah AS untuk mencegah penyebaran dan penggunaan senjata kimia,” katanya, seperti dikutip Reuters.

Dalam peningkatan yang tajam atas peran militer AS di Suriah, dua kapal perang AS menembakkan puluhan peluru kendali dari timur Laut Mediterania ke arah pangkalan udara yang dikendalikan oleh Pasukan Presiden Bashar al-Assad, sebagai upaya tanggapan atas serangan gas beracun di daerah yang dikuasai pemberontak, Selasa lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya