SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><b>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash; </b>DPP Aliansi Nelayan Indonesia mendesak pemerintah Indonesia dan anggota DPR membebaskan dua nelayan yang menjadi korban penculikan kelompok bersenjata di Perairan Pulau Gaya, Semporna, Sabah, Malaysia. Seruan itu disampaikan di Kota Semarang, inu kota Jawa Tengah.</p><p>"Kami mendesak dalam waktu sepekan dua nelayan Indonesia bisa segera dibebaskan, DPR dan Kemenlu beserta TNI Angkatan Laut harus segera bertolak ke Malaysia serta membawa pulang nelayan kita," kata Ketua Umum DPP ANI Riyono di Kota Semarang, Jateng, Sabtu (15/9/2018).</p><p>Menurut dia, kebebasan dua nelayan yang diculik kelompok bersenjata itu merupakan kedaulatan bangsa yang tidak bisa dianggap remeh oleh negara lain. Saat ini, terang dia, ada sekitar tiga juta pekerja di sektor perikanan tangkap dan industri perikanan yang sangat rawan berbagai tindakan pelanggaran hak asasi manusia sampai pelanggaran hukum internasional tentang pekerja migran.</p><p>Menurut dia, UU No. 7/2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan belum mampu menjamin keselamatan pekerja perikanan di kapal asing karena tumpang tindih dengan UU No. 18/2017 tentang Pekerja Migran. "Nelayan dan anak buah kapal sebagai pekerja formal di sektor perikanan harus diikuti dengan standar internasional, baik di tingkat nasional ataupun negara anggota. Inilah problem kita, selain terkait UU ada juga Konvensi ILO 188 yang sudah berlaku sejak 2007 belum diratifikasi oleh pemerintah Indonesia," ujarnya.</p><p>Ia menyebutkan, penculikan dua nelayan asal Indonesia ini awal dari perbudakan di kapal perikanan asing yang sudah tidakbmenjadi rahasia lagi. "Kita ingat kasus nelayan Tegal yang di jadikan budak di kapal ikan Taiwan dan akhirnya meninggal. Kejadian ini harus jadi perhatian serius pemerintah," katanya.</p><p>Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyatakan dua nelayan warga negara Indonesia menjadi korban penculikan kelompok bersenjata di Perairan Pulau Gaya, Semporna, Sabah, Malaysia, Selasa (11/9/2018) sekitara pukul 01.00 waktu setempat. Kedua nelayan tersebut bekerja di kapal penangkap ikan berbendera Malaysia dengan nama Dwi Jaya 1.</p><p>Identitas kedua nelayan asal Indonesia itu adalah Samsul Saguni, 40, dan Usman Yunus, 35, keduanya adalah WNI asal Sulawesi Barat.</p><p><strong><i><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</i></strong></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya