SOLOPOS.COM - Ilustrasi anggaran. (Solopos-Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SOLO -- Pendapatan asli daerah atau PAD Kota Solo mengalami peningkatan sekitar 235,58 persen selama kepemimpinan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo dan Wawali Achmad Purnomo sejak 2012 hingga 2019.

Kenaikan tersebut dari Rp200-an miliar pada 2012 menjadi Rp550-an miliar pada 2019. Hal itu diketahui berdasarkan buku Kota Surakarta dalam Angka Tahun 2020 atau Surakarta Municipality in Figures 2020 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Solo. Pada halaman 35 buku itu disuguhkan tabel PAD Kota Bengawan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tidak hanya data realisasi pendapatan asli daerah tahunan yang ditampilkan, tapi juga target tahunan yang dipatok Pemkot Solo. BPS menyuguhkan data target dan realisasi PAD selama 12 tahun terakhir, yaitu dari 2008 hingga 2019.

Baca Juga: Skate Park Bawah Flyover Purwosari Solo Rampung Dikerjakan, Kapan Dibuka Untuk Publik?

Dari tabel itu diketahui Pemkot Solo menargetkan PAD 2008 hanya Rp96.199.901.000. Sedangkan realisasi PAD tahun itu mencapai Rp102.929.501.970. Artinya realisasi PAD di atas target.

Ketika itu kepemimpinan Solo masih dipegang pasangan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Wali Kota dan FX Hadi Rudyatmo selaku Wawali. Sedangkan Rudy menjabat Wali Kota Solo mulai tahun 2012 seiring mundurnya Jokowi.

Melampaui Target

Saat itu Jokowi mundur dari jabatan Wali Kota Solo karena menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta diusung PDIP. Sedangkan jabatan Wawali Solo diisi oleh Achmad Purnomo yang diangkat dan dilantik pada 2013.

Baca Juga: Beredar Informasi Underpass Makamhaji Ditutup 2 Pekan, Dishub Sukoharjo: Itu Tidak Benar!

Pada 2012 Pemkot Solo menargetkan perolehan PAD di angka Rp192.902.940.603. Sedangkan realisasi PAD tahun itu mencapai Rp231.672.100.429. Sejak 2012 hingga 2018 realisasi PAD Solo selalu melampaui target.

Bahkan pada tahun 2017 realisasi PAD jauh di atas target, yaitu Rp527.544.224.971 dari target awal Rp492.503.909.101. Realisasi PAD di bawah target terjadi pada 2019. Ketika itu target di angka Rp567.757.960.983.

Namun realisasi PAD tahun itu hanya Rp545.791.815.386. Realisasi PAD Solo tahun 2019 bila dikomparasikan dengan realisasi PAD 2008 atau selama 12 tahun, berarti terjadi peningkatan hingga 530,25 persen.

Baca Juga: Alhamdulillah, Keluhan Kerusakan Underpass Makamhaji Kartasura Direspons Kemenhub

Sedangkan peningkatan realisasi PAD Solo 2012 hingga 2019 di angka 235,58 persen. PAD Solo merupakan pendapatan Solo yang dipungut dan diperoleh daerah berdasarkan peraturan daerah berdasarkan UU.

Kerja Keras dan Inovasi

PAD merupakan perwujudan dari asas desentralisasi pemerintahan dan menjadi salah satu sumber pendapatan daerah. Perihal PAD itu dijelaskan dalam Pasal 1 angka 18 Undang-undang (UU) Nomor 33 Tahun 2004.

Ketua Komisi II DPRD Solo, Honda Hendarto, kepada Solopos.com, Rabu (17/2/2021), mengapresiasi kerja keras dan inovasi Rudy-Purnomo untuk mendongkrak PAD dari tahun ke tahun. PAD lantas digunakan untuk pembangunan.

Baca Juga: Air Mata Bupati Wardoyo Saat Pidato Perpisahan Bikin PNS Sukoharjo Terdiam

“Sumber pemasukan utama PAD Solo dari pajak. Kami sangat mengapresiasi kerja keras, dedikasi dan inovasi yang dilakukan Pak Rudy dan Pak Purnomo. Peningkatan PAD adalah hasil kerja keras dan ketekunan,” urainya.

Berikut data PAD Kota Bengawan selama beberapa tahun:

1. Tahun 2008: Target Rp 96.199.901.000, Realisasi Rp102.929.501.970

2. Tahun 2012: Target Rp192.902.940.603, Realisasi Rp231.672.100.429

3. Tahun 2015: Target Rp361.019.672.000, Realisasi Rp372.798.426.790

4. Tahun 2019: Target Rp567.757.960.983, Realisasi Rp545.791.815.386

Sumber: Buku Surakarta dalam Angka Tahun 2020 BPS Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya