Solopos.com, SOLO — Baru saja dilantik sebagai Wali Kota Solo, Jumat (26/2/2021), Gibran Rakabuming Raka sudah diserang serangkaian kabar tidak benar alias hoaks.
Hoaks tersebut terkait program kerja suami dari Selvi Ananda itu sebagai orang nomor satu Kota Solo. Informasi adanya hoaks itu diungkap Juru Bicara Kancane Gibran Gess (Kagege), Imelda Yuniati.
Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama
Pada Minggu (28/2/2021) siang, Imelda mengunggah tangkapan layar berisi pesan Whatsapp (WA) yang memerinci program-program Gibran. Salah satunya pembongkaran Pasar Nusukan untuk jadi pasar kuliner tradisional.
Baca Juga: Motor Sekdes Serenan Klaten Ditemukan Di Jembatan Sungai Grogol Sukoharjo, Pengendaranya Menghilang
Kemudian dalam pesan hoaks tentang program Gibran itu juga ada soal pembangunan Disneyland di kawasan Simpang Lima Komplang, Kecamatan Banjarsari, Solo. Ada juga informasi program pembangunan kawasan Sriwedari sebagai pasar seni untuk teater, konser dan lain-lain.
Selain itu ada hoaks rencana pembangunan arena pacuan kuda di kawasan Krembyongan, pemindahan rumah duka Tionting ke TPU Bonoloyo, Kemudian pemugaran Gedung Batari untuk Museum Batik Soloraya serta pembuatan stasiun kecil di Bonorejo untuk KRL.
Yang bikin tercengang adalah hoaks bahwa yang menangani semua proyek itu adalah Japan Corporation Agency. Hoaks lainnya tentang program kerja Gibran adalah pengurangan jumlah kendaraan bermotor di Solo, peningkatan transportasi dengan slogan ramah lingkungan.
Baca Juga: Jadi Wali Kota Solo, Gibran Ternyata Masih Punya Utang KPR, Ini Nilainya
Kemudian sepeda kayuh akan disemarakkan tanpa plombir, Jl Slamet Riyadi bebas polusi, asap rokok, dan sampah. Tak sampai di situ saja, hoaks program kerja Gibran juga menyebutkan ihwal penggunaan trotoar jalan hanya untuk pejalan kaki dan penyandang disabilitas.
71 Pesan
Lalu Keraton mutlak untuk cagar budaya dan pusat pendidikan budi pekerti atau muatan lokal, Loji Gandrung untuk public relation. Juga Solo harus bebas dari miras, judi, pelacuran, maksiat lainnya dan intoleransi.
Selain itu ada program sinergitas hubungan lintas agama, budaya, dengan merujuk tradisi setempat seperti dulu kala. “Saya mendapat 71 pesan via WA yang kebanyakan menanyakan kebenaran informasi tentang program Mas Gibran itu. Awalnya saya cuek, walau tak pernah dengar tentang program itu. Apalagi tak ada program terkait pandemi Covid-19,” ujar Imelda, Senin (1/3/2021).
Baca Juga: 2 Hajatan Dibubarkan Tim Gabungan Pemkab Boyolali, Sejumlah Orang Dites Antigen
Saking banyaknya informasi hoaks tentang program Gibran yang beredar, Imelda akhirnya menanyakan kebenaran kabar tersebut kepada Wali Kota Solo itu. Dari klarifikasi itu menurut Imelda, ayah dari Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah menyatakan informasi tersebut tidak benar. “Kami sudah bergerak memberikan klarifikasi dan penjelasan bahwa informasi itu hoaks,” katanya.
Kendati sudah mendapat klarifikasi dari Gibran bahwa kabar yang beredar tidak benar, Imelda tidak akan mengambil langkah hukum. Sukarelawan Kagege memilih proaktif memberikan klarifikasi dan penjelasan kepada masyarakat bahwa informasi yang beredar tersebut tidak benar. “Program Mas Gibran saat ini sudah tepat, mempercepat program vaksinasi. Kasihan masyarakat kita,” terangnya.