Dari Kedai Nasi Goreng, Holywings Berkembang Jadi Kelab Malam Populer
Berawal dari bisnis kedai nasi goreng yang nyaris bangkrut, Ivan Tanjaya banting setir dengan mendirikan Holywings yang terinspirasi dari sebuah bar di Beijing, China.
Solopos.com, JAKARTA — Berawal dari bisnis kedai nasi goreng yang nyaris bangkrut, Ivan Tanjaya banting setir dengan mendirikan Holywings yang terinspirasi dari sebuah bar di Beijing, China.
Holywings belakangan menyita perhatian publik. Hal ini setelah Holywings dinilai menistakan agama dalam promosi minuman keras (miras) secara gratis atau cuma-cuma khusus kepada pemilik nama Muhammad dan Maria.
Akibat promosi yang nyeleneh itu, Holywings menuai banyak kecaman dari masyarakat. Dorongan untuk menutup paksa Holywings pun mengemuka. Meski sudah memberikan pernyataan permintaan maaf secara terbuka atas promosi itu, Holywings tetap menjadi sasaran kemarahan warga.
