SOLOPOS.COM - Hartanto warga Sidomukti, Salatiga saat membuat diorama motor klasik, Selasa (15/11/2022). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA–Berawal dari hobi membuat miniatur motor klasik, tak disangka saat ini menjadi ladang cuan bagi Hartanto warga Sidomukti, Salatiga.

Saat ditemui Solopos.com di tokonya Jl. Jenderal Sudirman, Kalicacing, Sidomukti, Salatiga, Hartanto mengaku memulai usaha membuat diorama motor klasik itu sejak lima tahun lalu.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Ia membuat inovasi miniatur motor klasik dipadukan dengan rumah kuno.

“Miniatur diorama biasanya hanya pajangan di meja atau lemari. Ini rencananya bisa nempel di dinding,” ungkap dia, Selasa (15/11/2022).

Saat ini, Hartanto lebih fokus pada diorama rumah jadul dipadukan dengan motor klasik. Sehingga kelihatan lebih hidup dan menarik.

Diakuinya, agar bisa membuat miniatur motor dengan detail, Hartanto berbekal gambar motor yang didapatkan dari Internet.

Sementara untuk rumah-rumahan ia hunting untuk mencari rumah kuno.

“Rumah klasik, kuno itu kita cari dan foto. Kemudian kita tiru detailnya,” jelas dia.

Menurut dia, bahan yang digunakan untuk membuat diorama sebagian besar adalah limbah yang tidak terpakai, di antaranya kaleng bekas minuman, lampu yang sudah tidak terpakai, perangkat di komputer, dan antena TV yang sudah tidak terpakai.

“Kalau proses pembuatan pembuatan miniatur motor yang sedikit rumit sampai dua pekan. Sementara motor-motor yang cukup mudah hanya membutuhkan waktu satu pekan,” terang dia.

Sementara, untuk ukuran ia menyesuaikan dengan permintaan pelanggan. Masing-masing pelanggan memiliki keinginan beda-beda.

“Ada yang pesen 1 berbanding 12 dan juga yang pesen 1 berbanding 10 jadi sesuai pemesan. Yang pesan kan punya figur bonekanya gitu, kita menyesuaikan,” jelas dia.

Menurut dia, miniatur motor yang paling susah dibuat adalah motor gede milik polisi. Karena ada detail-detailnya yang cukup sulit.

Terkait harga, diorama buatan Hartanto dijual dengan harga mulai Rp800.000 sampai Rp1,5 juta.

Saat ini kerajinan buatannya itu banyak pemesan dari Jakarta, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan kota-kota lain.

“Masih dalam lingkup Indonesia. Pemasaran kita upload di Facebook dan Instagram,” ungkap dia.

Pemesanan diorama buatannya mayoritas adalah penghobi miniatur. Selain itu juga ada orang yang memiliki bengkel. Digunakan untuk pajangan di bengkelnya.

“Kalau orang bengkel itu pesannya motor aneh-aneh mas. Seperti motor roda satu, mereka kan ahli di bidang itu jadi tahu gambaran motor-motor. Kita ya ikut aja asal ada fotonya,” imbuh dia.

Terkait pernik-pernik Hartanto juga banyak memanfaatkan barang bekas. Seperti kayu bekas yang dibuat menyerupai tembok rumah. Selain itu kardus bekas untuk atapnya.

Diorama itu juga ada lampu di depannya, pelanggan juga bisa memilih untuk menghidupkan lampu, ada yang dari charger handphone atau dari baterai. Sehingga tampak seperti rumah sungguhan, karena juga dilengkapi dengan boneka kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya