SOLOPOS.COM - Otak kasus penembakan istri sendiri, anggota TNI, Kopda Muslimin, ditemukan meninggal dunia. (Solopos.com-Pendam IV Diponegoro)

Solopos.com, SOLO — Setelah ditemukan meninggal dunia di rumah orang tuanya di Kendal, Jawa Tengah, pada hari ini, Kamis (28/7/2022), banyak yang penasaran dengan profil atau biodata Kopda Muslimin, anggota TNI yang menjadi otak penembakan istrinya sendiri.

Sebelum meninggal dunia, Kopda Muslimin beberapa hari ini buron karena menyuruh pembunuh bayaran melakukan penembakan terhadap istrinya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, pada hari ini, Kamis, Kopda Muslimin ditemukan meninggal dunia diduga karena keracunan. “Tadi pada saat pulang, beliau minta maaf. Bahkan oleh orang tuanya dituturi [disarankan] untuk menyerahkan diri dan lain sebagainya,” jelas Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol. Ahmad Luthfi kepada awak media, Kamis.

Seusai berkomunikasi dengan orang tuanya, pukul 05.30 WIB, Kopda Muslimin alami muntah-muntah. Kemudian, pada 07.00 WIB didapati telah meninggal dunia.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Kopda M Sempat Diminta Menyerahkan Diri Sebelum Ditemukan Meninggal

Sosok Kopda Muslimin ini ternyata banyak membuat penasaran publik. Dari awalnya buron hingga meninggal dunia, masyarakat semakin penasaran dengan profilnya.

Diketahui, anggota TNI satu ini berpangkat Kopral Dua yang berada satu tingkat di bawah Kopral Satu atau Koptu dan Kopka (Kopral Kepala).

Baca Juga: Kopda Muslimin Ditemukan Meninggal, Sempat Minta Maaf ke Orang Tua

Selain itu, dia bertugas sebagai anggota Yon Arhanud 15 TNI Semarang, Jawa Tengah. Kemudian, terkait gajinya sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) 16/2019 tentang perubahan ke-12 atas PP No.8/2001 tentang Peraturan Gaji Pokok Anggota TNI, besaran gaji seorang prajurit kopral dua berkisar antara Rp1.802.600 hingga Rp2.783.900.

Meski menerima gaji sebesar itu, Kopda Muslimin sanggup membayar pembunuh bayaran untuk menembak istrinya hingga ratusan juta rupiah. Meskipun, dia baru membayar Rp124 juta dari total Rp400 juta yang ia janjikan.

Baca Juga: Hukum Senam Yoga dalam Islam, Haramkah?

Terkait harta kekayaannya, Komandan Kodim (Dandim) 0733 Semarang, Letkol Inf. Honi Havana, mengaku tidak mengetahui secara pasti berapa harta yang dimiliki Kopda Muslimin.

Ketika disinggung apakah selama menjadi anggota TNI, Kopda Muslimin melakukan pelanggaran, dia juga tak memberikan jawaban pasti.

Baca Juga: Terkuak! Begini Rencana Awal Kopda Muslimin Minta Istri Ditembak

Berdasarkan profilnya, Kopda Muslimin yang meninggal dunia diduga karena keracunan mempunyai istri bernama Rina Wulandari. Namun, dia tega menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh istrinya tersebut.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya