SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes virus corona (Freepik)

Solopos.com, JOGJA -- Darah orang yang pernah terinfeksi virus corona ternyata dapat menyembuhkan pasien yang sedang terkena virus itu. Teknik ini dinamakan Passive Antibody Therapy yang pernah digunakan pada era 1930-an.

Caranya adalah dengan mengumpulkan darah dari seorang yang telah pulih dari infeksi. Kemudian dokter memisahkan bagian darah yang mengandung antibodi. Selanjutnya, darah tersebut disuntikkan kepada orang yang sedang menderita infeksi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Habis Bepergian, Bayi 4 Bulan di Kulonprogo PDP Virus Corona

Hal tersebut dilakukan untuk membantu sistem kekebalan tubuh mereka melawan atau mencegah penyakit. Teknik ini tertuang dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Clinical Investigation. Para peneliti dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins, Baltimore, dan Fakultas Kedokteran Albert Einstein New York, berpendapat teknik ini bisa digunakan pada pasien Covid-19.

Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa Passive Antibody Therapy dapat membantu mencegah infeksi SARS-CoV-2. Bahkan teknik ini bisa diterapkan pada orang yang paling berisiko dan membantu mengobati infeksi.

Misteri Virus Corona di Seminar Bogor, Panitia Tak Bisa Ditemukan

Para peneliti menjelaskan bahwa pendekatan tersebut dapat dilakukan dengan mengambil sampel darah orang yang pernah terinfeksi virus corona. Artinya orang itu telah pulih dari Covid-19.

Dokter dapat mengumpulkan sampel darah dari orang yang telah pulih, menyaringnya untuk antibodi penawar virus. Lalu dokter akan mengisolasi serum dari sampel tersebut, kemudian membersihkannya dari partikel dan patogen beracun.

Antibodi ini, sebagaimana yang tertulis dalam penelitian tersebut dapat bekerja dengan berbagai cara. Pertama adalah netralisasi virus, di mana antibodi menempel pada virus kemudian membunuhnya.

Kontroversi Chloroquine, Resep Obat Virus Corona Ala Presiden Jokowi

Kedua sitotoksisitas seluler yang bergantung pada antibodi. Antibodi merangsang sel kekebalan khusus untuk menargetkan virus dan menyerang membrannya. Pada akhirnya proses ini menyebabkan virus hancur.

Ketiga adalah fagositosis seluler yang bergantung pada antibodi. Antibodi merangsang sel kekebalan khusus untuk menargetkan virus dan memakannya.

Efektif untuk Pencegahan

Sementara itu, para peneliti menjelaskan bahwa menggunakan Passive Antibody Therapy masih dalam batas kemampuan dokter. Ini karena teknik tersebut hanya membutuhkan alat dan teknologi yang tersedia. Dokter bisa memproses darah orang yang pernah terinfeksi virus corona sendiri.

Wabah Corona, Foto Satelit NASA Buktikan Bumi Sedang "Sembuhkan Diri"

Namun, Arturo Casadevall, seorang ahli imunologi dan juga yang tergabung dalam penelitian, memberikan catatan. "Passive Antibody Therapy lebih efektif bila digunakan untuk profilaksis [pencegahan] daripada pengobatan," katanya.

Dia juga menambhakan bahwa metode ini paling efektif bila diberikan segera setelah timbulnya gejala. Dengan kata lain, dokter harus sangat efisien dalam mendiagnosis infeksi dan memberikan perawatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya