SOLOPOS.COM - Keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (KPM PKH) Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo menandatangani surat pernyataan mengundurkan diri sebagai penerima bantuan di kantor desa setempat, Kamis (8/4/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN - Sudalmi, 45, warga Dukuh Karangkundi, Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo, Klaten menyatakan mundur dari keluarga penerima manfaat program keluarga harapan atau PKH.

Pernyataan mundur dia sampaikan kepada pendamping PKH Kecamatan Polanharjo, Alan, 34, saat pertemuan PKH di salah satu rumah warga Dukuh Karangkundi, Klaten, Rabu (7/4/2021). “Kula ikhlas. Langsung kula lepas. Kajenge dingge sanese,” kata Sudalmi saat ditemui wartawan di kantor Desa Kapungan, Kamis (8/4/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Bukan dengan Pijat, Ini Cara yang Benar Mengobati Saraf Kejepit

Kemantapan hati Sudalmi mundur sebagai penerima bantuan PKH yang sudah diterima keluarganya sejak 2014 itu lantaran mendadak menjadi jutawan. Sudalmi kecipratan rezeki setelah sawah milik orang tuanya terdampak proyek jalan tol Solo-Jogja.

Ekspedisi Mudik 2024

Sawah seluas 3.000an meter persegi mendapatkan ganti rugi senilai Rp2,77 miliar dan sudah dibayarkan beberapa waktu lalu. “Sawah milik orang tua. Yang separuh ganti rugi untuk simbok, separuhnya lagi dibagi empat orang anak-anaknya,” kata Sudalmi.

Dari hasil pembagian, Sudalmi mendapatkan Rp260 juta, nilai uang yang lebih dari cukup untuk menutup kebutuhan sekolah anaknya yang duduk di bangku SMK dan tak lama lagi lulus sekolah. Selama masih menjadi penerima PKH, Sudalmi mendapatkan bantuan Rp500.000 per tiga bulan untuk bantuan pendidikan.

Tak lantas berfoya-foya, Sudalmi menabung duit itu untuk mendukung masa depan anaknya. Sudalmi tetap menjadi buruh tani. “Belum berpikiran untuk menjalankan usaha. Saya tetap bekerja sebagai buruh tani di sawah. Uang [ganti rugi tol] ditabung untuk anak,” ungkap dia.

Begitu pula dengan Sriyani, 42, dan Semiyati, 43. Dua warga Dukuh Karangkundi itu juga menyatakan mundur dari penerima PKH setelah mendapatkan bagian uang ganti kerugian lahan terdampak proyek tol Solo-Jogja.

Sriyani sempat pikir-pikir ketika pendamping PKH melontarkan pertanyaan memilih mundur atau bertahan sebagai penerima PKH setelah mendapatkan cipratan rezeki hasil ganti kerugian tol. Sriyani mendapatkan bagian Rp80 juta setelah ada pembagian total ganti kerugian dari sawah milik orang tuanya.

“Sebenarnya berat. Kan masih ada tanggungan anak sekolah. Akhirnya setelah konsultasi dengan suami ikhlas [mundur sebagai penerima manfaat],” kata wanita yang menjadi buruh pabrik itu.

Hal yang sama dilakukan Semiyati. Setelah berkonsultasi dengan suaminya, Semiyati akhirnya ikhlas tak lagi menjadi penerima bantuan PKH setelah mendapatkan bagian dari hasil ganti kerugian tanah terdampak tol senilai Rp165 juta. “Sebenarnya juga berat karena masih ada balita umur 4,5 tahun dan anak kelas 5 SD. Tetapi saya sudah ikhlas. Untuk uang ganti kerugian rencananya buat membayar hutang dan membangun rumah,” kata dia.

Baca Juga: Tegas, Pemkab Sukoharjo Bakal Jatuhkan Sanksi Bagi ASN yang Nekat Mudik

Kepastian Sudalmi, Sriyani, dan Semiyati mundur sebagai penerima manfaat program bantuan pemerintah pusat untuk keluarga miskin itu pada Kamis (8/4/2021). Surat pernyataan mundur mereka tanda tangani di kantor Desa Kapungan disaksikan kepala desa serta pendamping PKH.

Koordinator Kabupaten Pendamping PKH Klaten, Theo Markis, menjelaskan jumlah total penerima manfaat program PKH di Kapungan yang mengundurkan diri sebagai penerima manfaat selama dua pekan terakhir ada 15 keluarga. Mereka merupakan warga terdampak proyek tol Solo-Jogja dan sudah mendapatkan ganti kerugian.

“Total di Kapungan ada 20 KPM PKH yang mendapatkan ganti kerugian tol [dari total KPM PKH 105 keluarga]. Dari jumlah itu, sudah ada 15 KPM yang mengundurkan diri. Lima KPM PKH lainnya masih terus berproses dan kami yakin mereka secara mandiri akan mundur,” kata Theo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya