SOLOPOS.COM - Ilustrasi bantuan sosial (Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Alokasi dana desa atau DD untuk Kabupaten Sragen sudah ditentukan. Sebanyak 40 desa dari total 196 desa mendapatkan dana desa di atas Rp1 miliar.

Sedangkan nilai dana 156 desa lainnya masih di bawah Rp1 miliar. Ada satu desa yang mendapatkan dana mencapai Rp1.404.878.000 pada 2021.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Desa tersebut yakni Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, yang menjadi desa dengan perolehan DD tertinggi di Sragen. Sementara Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen Kota, menjadi salah satu desa yang mendapatkan DD di atas Rp1 miliar.

Baca Juga: Jadi Tersangka Perusakan dan Penganiayaan, Anggota Peradi Solo Ini Dikawal 30-An Pengacara

Kepala Desa Kedungupit, Sragen, Hartadi, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (23/2/2021), menyampaikan desanya mendapat dana desa senilai Rp1.185.800.000 pada tahun ini. Dana desa itu naik Rp352.413.000 dibanding 2020 lalu yang hanya Rp833.387.000.

“Naiknya DD pada 2021 ini karena kami mendapat penghargaan dalam pelaporan pelaksanaan DD. DD 2021 itu akan kami gunakan sesuai petunjuk prioritas terutama dalam penanganan Covid-19,” ujar Hartadi.

Dalam penanganan Covid-19, Hartadi mengatakan tetap mengikuti aturan pemerintah dan mengaktifkan program jogo tonggo.

Baca Juga: Usung Tagline Wartawan Solo Wani Divaksin Covid-19, Nyatanya Takut Jarum Suntik

Penghargaan

Sementara itu, Pemerintah Desa Bedoro, Sambungmacan, Sragen, juga mendapatkan dana desa di atas Rp1 miliar. Kepala Desa Bedoro Pri Hartono menyampaikan nilai DD Bedoro di atas Rp1 miliar karena Bedoro mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat.

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Sragen, Joko Suratno, menyampaikan ada 40 desa yang mendapatkan DD di atas Rp1 miliar pada 2021. Dari sekian desa itu, Joko menyebut Desa Kandangsapi, Jenar, mendapat DD tertinggi dengan nilai Rp1.404.878.000.

Sedangkan nilai DD terendah nilainya Rp712.728.000. Namun, Joko enggan menyebut desa mana yang mendapatkan DD terendah tersebut.

Baca Juga: Belum Perlu RS Khusus Covid-19, Dinkes Karanganyar Sebut RS Rujukan Masih Mampu

Joko menjelaskan penanganan Covid-19 menggunakan dana desa di Sragen bisa dilakukan dengan memaksimalkan Jogo Tonggo. Selain itu, DD bisa digunakan untuk membentuk posko Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro.

“DD bisa juga untuk membuat rumah isolasi mandiri, pengandaan sembako bagi warga yang isolasi mandiri. Bahkan DD bisa digunakan untuk mendukung kegiatan tracing kontak erat,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya